Keluarga Indra Bekti Pilih Diam Soal Isu Utang Rp2,4 M

Indra Bekti berencana untuk rujuk dengan Aldila Jelita setelah keduanya resmi bercerai. Namun, rencana ini ditolak keras oleh ibunda Aldila, Marjam Abdurrahman.

Salah satu yang disinggung oleh Marjam adalah soal rumah Bekti dan Aldila yang disita bank. Pasangan itu disebut tidak bisa membayar cicilan rumah.

Terkait dengan tudingan tersebut, keluarga Indra Bekti memilih untuk diam dan membiarkan keluarga Aldila yang memberikan tanggapan.

"Kami pilih diam dulu. Biar keluarga dari Dila dulu yang kasih tanggapan karena ini juga aku arahan dari keluarga besar untuk tidak memberikan statement apa pun," kata adik Bekti, Cipta, seperti diberitakan detikhot pada Rabu (30/8).

Marjam menyebut Indra Bekti memiliki banyak utang, seperti mobil dan rumah. Utangnya itu, kata Marjam, mencapai Rp2,4 miliar.

Hal tersebut membuat Marjam mempertanyakan kekayaan Indra Bekti karena membuat rumah sang presenter dan Aldila Jelita disita bank karena tak mampu bayar cicilan.

"Rumah kan sekarang diambil sama bank karena tidak bisa bayar," ucap Marjam dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.

"[Rumah yang] di Pondok Cabe diambil sama bank karena utangnya masih Rp2,4 miliar. Makanya saya bilang, tell me, sekaya apa Bekti?" tambahnya.

Di sisi lain, Aldila Jelita pun merespons penolakan keras sang ibu tanpa memberikan konfirmasi.

"Intinya kami enggak mau komentar apa pun, maaf banget ya. Saya enggak mau berkomentar, takut nanti salah-salah lagi," kata Aldila saat mengantar anaknya untuk les vokal pada Senin (28/8) malam.

Indra Bektidan Aldila Jelita dikabarkan akan rujuk setelah keduanya divonis cerai oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 17 April lalu.

Namun, hal itu bertolak belakang dengan ibunda Aldila yang terang-terangan tidak sudi pasangan itu kembali bersama. Baginya, ada kesalahan Bekti pada tahun 2016 yang belum bisa ia maafkan.

Sang ibunda mengklaim bukan cuma dirinya yang tak bisa menerima Bekti, tetapi juga adik-adik Aldila.

Bahkan ketika Aldila menyatakan kepada Marjam bahwa ia ingin kembali rujuk dan bersama Bekti, Marjam naik pitam hingga tak sungkan mengobarkan perang keluarga.