5 'Serangan' Ibunda Aldila Jelita untuk Indra Bekti Usai Rujuk

3. Mempengaruhi Aldila

Marjam mengatakan Aldila tak pernah mengatakan ingin rujuk dengan Bekti, meski mengakui ada perubahan sikap yang terjadi dari anaknya ke menantunya tersebut.

Perubahan yang dirasa janggal oleh Marjam adalah Aldila melakukan panggilan video dengan Bekti. Marjam mengklaim hal itu sebelumnya tak pernah dilakukan Aldila.

Marjam bahkan menuding bahwa Indra Bekti telah memengaruhi Aldila dengan cara di luar nalar. Ia bahkan tak sungkan menilai anaknya sendiri sudah kehilangan akal sehat.

"Apa kebencian seorang ibu kepada laki-laki itu? Bekti saya sudah ingatkan jangan pernah dekat dengan Dila lagi," tegas Marjam.

Lihat Juga : Indy Barends Beda Pandangan dari Ibunda Aldila Soal Utang Indra Bekti

4. Utang Rp2,4 miliar

Marjam Abdurrahman juga mengklaim Indra Bekti memiliki banyak utang, seperti mobil dan rumah. Utangnya itu disebut mencapai Rp2,4 miliar.

Hal tersebut membuat Marjam mempertanyakan kekayaan Indra Bekti karena mengakibatkan rumah sang presenter dan Aldila Jelita disita bank lantaran tak mampu bayar cicilan.

"Rumah kan sekarang diambil sama bank karena tidak bisa bayar," ucap Marjam dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.

"[Rumah yang] di Pondok Cabe diambil sama bank karena utangnya masih Rp2,4 miliar. Makanya saya bilang, beritahu saya, sekaya apa Bekti?" tambahnya.

[Gambas:Video Insertlive]

5. Ancam perang keluarga

Marjam mengancam anaknya dan Indra Bekti bila mereka berani untuk rujuk. Marjam tak sungkan mengobarkan perang keluarga bila pasangan itu benar-benar kembali bersama.

"Sampai bencinya saya kepada Bekti, saya sudah ingatkan [ke Indra Bekti] 'jangan pernah dekat lagi sama Aldila!'" kata Marjam.

"Kamu [Bekti] berani dekat sama Dila, perang antara Vanderhoeven, ini nama keluarga saya, dengan Bekti Indratomo," lanjutnya.

Bahkan Marjan mengakui dirinya mengancam Aldila dengan kekerasan bila berani untuk rujuk dengan Indra Bekti.

"Dila bilang tidak [rujuk] karena saya bilang waktu itu ketika dia mau balik lagi sama Bekti: 'saya cekik, lebih baik kamu mati bila kamu kembali sama Bekti'," kata Marjam.

"Waktu itu, saat Magrib, tangan saya sudah di lehernya Dila." lanjutnya.