Bos Warner Bros. Yakin Produksi Film Lancar Bila Mogok Massal Berakhir

CNN Indonesia
Minggu, 10 Sep 2023 16:06 WIB
Bos Warner Bros. yakin produksi film dan serial akan lancar pada saat mogok massal penulis serta aktor Hollywood berakhir.
Bos Warner Bros. yakin produksi film dan serial akan lancar pada saat mogok massal penulis serta aktor Hollywood berakhir. (Getty Images via AFP/Kevin Winter)

Pekan lalu, Presiden aliansi studio Hollywood atau Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP), Carol Lombardini, mengaku bahwa pihak studio telah menyodorkan tawaran yang masuk akal.

Mereka juga menyebut sudah menawarkan menaikkan upah minimum penulis yang telah bekerja selama minimal tiga tahun sebesar 13 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak studio menjanjikan bahwa mereka akan lebih transparan dalam hal jumlah penonton streaming yang berhubungan dengan upah yang diterima para penulis.

Mereka berjanji akan berbagi dengan WGA perihal jumlah jam penayangan acara mereka. Meskipun demikian, mereka tidak membuat tawaran solusi konkret perihal pembayaran upah para penulis.

Terkait pembayaran upah penulis sebagai poin utama negosiasi, pembayaran upah pekerja di balik layar acara streaming lebih seret dibandingkan di jaringan televisi konvensional. Padahal, popularitas platform streaming semakin meningkat.



Sementara itu, terkait masalah penggunaan kecerdasan buatan (AI), pihak studio menawarkan untuk melibatkan para penulis mengolah ulang naskah yang awalnya diciptakan oleh AI.

Para penulis pun dijanjikan akan dicatat sebagai penulis asli dan berhak menerima pembayaran utuh.

Namun menurut AFP, pihak studio tidak menanggapi perihal kemungkinan mengembangkan AI pada naskah-naskah yang sudah ada. Hal ini merupakan jadi hal yang krusial bagi para penulis.

WGA menegaskan tawaran dari pihak studio masih mengandung banyak celah dan kekurangan yang belum cukup melindungi penulis dari ancaman utama yang membuat mereka mogok kerja.

"Kami akan menunggu kalian semua di barisan pemogokan dan biarkan perusahaan-perusahaan melihat kekuatan buruh," kata para penulis.

(far/chri)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER