Purna (Arswendy Bening Swara) merupakan seorang mantan jenderal yang kini menjadi tokoh masyarakat. Pilkada yang akan tiba mendorong Purna untuk pulang kampung dan mencalonkan diri sebagai bupati.
Ambisi itu berusaha dipenuhi dengan aktif berkeliling daerah untuk kampanye. Purna juga banyak dibantu Rakib, penjaga rumahnya yang kini direkrut menjadi tangan kanan.
Di balik itu, Purna juga menyimpan sisi lain yang tidak banyak diketahui orang awam. Ia memiliki kuasa dan pengaruh yang tak bisa dilihat masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas kampanye Purna tidak hanya diwarnai dengan dukungan dari calon pemilih. Ia juga kerap mendengar keluhan atau pertanyaan dari segelintir orang, seperti Agus (Yusuf Mahardika).
Agus melontarkan sebuah pertanyaan terkait salah satu program Purna dalam salah satu acara kampanye. Namun, ia justru dipermalukan di depan banyak orang saat Purna menjawab pertanyaan itu.
Jawaban itu kemudian mendorong Agus melakukan satu tindakan yang memicu amarah Purna. Ia kemudian harus menanggung perbuatan itu karena mendapat balasan yang tidak pernah terbayangkan.
Kampanye pencalonan bupati Purna tak hanya bermodal materi. Ia juga didukung oleh kekuatan dari pihak-pihak lain, salah satunya pihak kepolisian.
Salah satu di antaranya adalah Soewito (Lukman Sardi), seorang anggota polisi dengan jabatan penting yang ikut terlibat dalam mendukung ambisi Purna.
Soewito begitu loyal kepada Purna, mengisyaratkan bahwa kiprahnya di lembaga itu berkat jasa calon bupati tersebut.