Gitaris dan Founder Dara Puspita Lies AR Meninggal Dunia

CNN Indonesia
Senin, 18 Sep 2023 13:08 WIB
Gitaris dan salah satu founder grup musik Dara Puspita Lies Adjie Rachman meninggal dunia, Minggu (17/9) di Mojokerto, Jawa Timur.
Gitaris dan salah satu founder grup musik Dara Puspita Lies Adjie Rachman meninggal dunia, Minggu (17/9) di Mojokerto, Jawa Timur. (ANTARA/HO-Pemkot Surabaya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gitaris dan salah satu founder grup musik legendaris Dara Puspita, Lies Adjie Rachman, meninggal dunia pada Minggu (17/9) malam di Mojokerto, Jawa Timur. Kabar duka pertama kali diumumkan Titik Hamzah, mantan rekan satu band sekaligus mantan pembetot bas Dara Puspita.

Melalui unggahan Instagram, Titik membagikan momen saat Dara Puspita reuni satu tahun lalu dan memainkan set di panggung Synchronize Fest 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selamat jalan mbak Lies AR yang baik hatinya. Istirahat lah dengan tenang di Rumah Bapa di surga. Setahun lalu mbak datang ke Jakarta untuk Synchronize ya mbakku," kata Titik diiringi emote wajah menangis.

Kabar duka ini juga dikonfirmasi pengamat dan periset musik Indonesia era 70-an, Stanley Tulung yang membagikan foto diri dengan mendiang Lies A.R di Instagram.

"Telah berpulang ke pelukan ibu pertiwi, musisi senior Lies A.R (gitar ritem dan vokalis Dara Puspita) pukul 22.50 WIB di RS Gatoel, Mojokerto, Jawa Timur," tulis Stanley di takarir Instagramnya, Senin (18/9).

[Gambas:Video CNN]



"Selamat jalan legenda. Semoga dilapangkan jalanmu menuju keabadian sejati," sambung Stanley memberikan belasungkawa.

Dalam keterangannya, Stanley juga memastikan bahwa jenazah mendiang Lies nantinya akan diterbangkan di Belanda untuk dimakamkan di sana.

"Rencananya jenazah Lies AR akan dibawa ke Belanda untuk dimakamkan di sana oleh pihak keluarga," ujar Stanley.

[Gambas:Instagram]



[Gambas:Instagram]




CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Stanley dan Titik untuk mengutip posting tersebut.

Kiprah mendiang Lies bersama grup Dara Puspita dimulai bersama kakaknya, Titiek A.R yang baru saja mengadu nasib bersama grup vokal Irama Puspita besutan Mus Mulyadi.

Grup tersebut hengkang dan Titiek serta Lies mengajak Suzy Nander dan Ani Kusuma untuk membentuk sebuah grup yang memainkan musik rock.

Namun di tengah perjalanan, Lies menggantikan posisi Ani yang hengkang, sehingga pemain bas kemudian diisi oleh pemain baru bernama Titik Hamzah.

Formasi ini menjadi langgeng dan membawa keempatnya mendapatkan reaksi positif dari para penonton di seluruh Indonesia.

Bermodalkan nekat ala arék Suroboyo, empat perempuan asli kota Pahlawan tersebut mulai melanglang buana di panggung-panggung kota Jakarta pada pertengahan 1966-an.

Album debut berjudul Jang Pertama berisikan sejumlah hit, seperti Pantai Pattaya, Surabaya, Ali Baba, dan Tinggalkan Aku Sendiri ciptaan Yok Koeswoyo.

Setelahnya, Dara Puspita sukses melangsungkan tur ke benua biru dengan sejumlah negara yang dikunjungi seperti Jerman Barat, Turki, Inggris, Belanda, hingga Prancis dan Belgia.



Beberapa personel kemudian memutuskan bertahan di Eropa beberapa tahun sebelum kembali ke Indonesia pada 1971. Diawali Titik Hamzah, Lies AR kemudian juga sempat menyatakan mundur dan memilih bermukim di daerah Amsterdam, Belanda.

Meski berumur cukup pendek, kiprah Dara Puspita tetap memberikan pengaruh kuat bagi budaya populer yang terus berevolusi selama beberapa dekade di kota-kota besar Indonesia.

Puncaknya setelah sekian tahun terpisah, formasi emas Dara Puspita era 1964-1972 kembali di panggung Synchronize Fest 2022 sekaligus menjadi panggung terakhir Lies AR bersama rekan-rekan lamanya.

(far/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER