Jakarta, CNN Indonesia --
Drama Korea Moving resmi merilis tiga episode terakhir pada hari ini, Rabu (20/9). Episode 18, 19, serta 20 itu menjadi penutup sekaligus puncak perjalanan manusia super yang terlibat dalam National Intelligence Service (NIS) Korea.
Ketiga episode itu juga melanjutkan cerita episode 17 berjudul Awakening yang telah tayang pada pekan lalu. Episode tersebut membuka semakin banyak fakta dan petunjuk berkaitan dengan nasib mantan agen rahasia NIS serta anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah bagian penting dalam cerita episode terdahulu patut diingat sebelum menyaksikan tiga episode terakhir Moving. Berbagai hal itu berkaitan dengan keberadaan hingga nasib para karakter utama yang kian terancam.
Berikut lima fakta yang penting untuk diingat sebelum menyaksikan tiga episode terakhir Moving.
[Gambas:Video CNN]
1. Ancaman agen super Korea Utara
Agen rahasia berkekuatan super Korea Utara akhirnya muncul di tengah ambisi NIS menyiapkan agen rahasia generasi baru lewat program NTDP.
Mereka datang ke Korea Selatan untuk mencuri berkas NTDP berisi data siswa SMA Jeongwon yang mewarisi kekuatan super orang tua mereka. Agen Korut itu pun berhadapan dengan Choi Il-hwan (Kim Hee-won), wali kelas para siswa super yang ditugaskan oleh NIS.
Kedatangan agen rahasia Korut menjadi ancaman baru yang mengancam nyawa para manusia super, nasib NIS, serta Korea Selatan.
2. Ju-won dan Mi-hyun bertemu
Tidak lama sebelum agen Korut tiba di SMA Jeongwon, Ju-won (Ryu Seung-ryong) dan Mi-hyun (Han Hyo-joo) juga datang ke sekolah dalam waktu yang berdekatan. Mereka datang tanpa saling tahu, tetapi dengan satu tujuan yang sama.
Mantan agen super sekaligus orang tua Bong-seok (Lee Jung-ha) dan Hui-soo (Goo Youn-jung) itu datang karena menaruh curiga terhadap guru di SMA tersebut.
Kecurigaan itu pun terbukti ketika akhirnya Ju-won dan Mi-hyun bertemu usai bertahun lamanya. Pertemuan itu menjawab kecurigaan mereka, sehingga kedua mantan agen tersebut harus segera mencari cara agar anak-anak mereka tetap selamat.
Lanjut ke sebelah...
3. Keberadaan Kim Doo-sik
Keberadaan Kim Doo-sik yang menghilang tanpa jejak selama bertahun-tahun akhirnya mulai menemui titik terang. Agen super NIS yang selama ini tak diketahui nasibnya itu sempat disebut oleh salah satu agen Korut saat menghajar Ju-won.
Pernyataan itu pun terdengar oleh Mi-hyun, istri Doo-sik yang telah lama ditinggal sang suami. Namun, Mi-hyun memilih untuk tak mendengarkan lebih banyak ucapan agen Korut itu.
Meski nasibnya belum diketahui, perkataan agen super Korut itu mengonfirmasi keberadaan dan sikap Doo-sik terhadap negara tersebut.
4. Kemampuan Kim Bong-seok
Episode 17 juga menjadi momen perdana Kim Bong-seok bisa mengendalikan kekuatannya. Ia kini tak lagi hanya melayang, tetapi sudah mampu untuk terbang meski belum sempurna.
Kemampuan itu dikuasai tepat saat Bong-seok dan Hui-soo diserang oleh salah satu agen Korea Utara. Mereka harus menghadapi agen super berpengalaman dengan kemampuan yang terbatas karena belum terlatih.
Keadaan itu pun membuat Bong-seok dan Hui-soo kalah telak menghadapi agen super Korut. Nasib kedua remaja itu juga berada di ujung tanduk karena belum ada orang lain yang mengetahui keberadaan mereka selain pihak Korut.
[Gambas:Video CNN]
5. Potensi perang agen Korsel vs Korut
Kedatangan agen super Korut ke SMA Jeongwon pada satu malam itu memicu berbagai konfrontasi. Ju-won dan Mi-hyun harus kembali mengerahkan kemampuan super mereka untuk melawan agen negara lain tersebut.
Konflik itu juga mengancam nyawa orang-orang yang masih berada di sekolah pada malam itu, seperti Gang-hoon (Kim Do-hoon) dan Ki-soo (Shin Jae-hwi). Mereka harus berhadapan dengan agen Korut meski tak tahu masalah yang tengah terjadi di baliknya.
Pertarungan di SMA Jeongwon itu pun dapat memicu perang agen rahasia super Korea Selatan melawan Korea Utara. Mereka bertarung atas motif dan ambisi masing-masing, mulai dari memperbesar kekuatan hingga melindungi keluarga.