Dikenal sebagai sosok serba bisa sedari dini tampaknya tak membuat Demi Lovato berhenti mencari cara untuk terus bertransformasi. Memulai dari masa kejayaan remaja sebagai artis Disney, Demi kemudian berkembang jadi bintang pop hingga ketenarannya benar-benar melejit.
Tak terhitung jari rasanya karya populer yang ia nyanyikan sejak debut albumnya pada 2008 lalu, beriringan dengan jumlah streaming tiap lagunya yang juga fenomenal.
Hingga menyentuh awal usia 30-an, Lovato tercatat memiliki delapan diskografi album penuh yang berakhir pada Holy Fvck (2022) tahun lalu. Jejak produktivitas Lovato pun selalu diimbuhi dengan perubahan-perubahan signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kini, Lovato sepertinya benar-benar ingin mempertontonkan taji dan jati diri aslinya melalui upaya berjudul REVAMPED, sebuah koleksi rendisi bernapaskan rock yang baru saja rilis pada akhir September 2023.
Seperti judulnya, Demi Lovato kembali mengambil langkah penuh risiko dengan mengubah sepuluh hits terbesarnya menjadi himne rock anthemic yang lebih berani.
Langkah ini seakan mempertegas jejak Holy Fvck yang kontroversial, sekaligus mengubur persona mentereng artis pop yang lebih dikenal dari sosok Lovato.
Dalam REVAMPED, Lovato tidak hanya memperbarui instrumen musik, tetapi juga merombak beberapa lirik untuk menghadirkan pesan yang lebih kuat.
Semisal dalam lagu Cool for the Summer yang dihadirkan dari album Confident (2015). Di lagu tersebut, Lovato mengubah lirik "Don't tell your mother" menjadi "Go tell your mother".
Perubahan yang cukup sederhana memang, tapi keberanian itu justru memberikan kesan lantang dan pemberontakan yang mungkin selama ini terpendam dalam diri Lovato.
Begitupun pula pada lagu Tell Me You Love Me (2017) yang terdapat dalam album berjudul sama. Perempuan kelahiran New Mexico itu dengan usilnya menambahkan kalimat "They say" sebelum memasuki lirik "You ain't nobody 'til you got somebody", hanya demi memperkuat pesan bahwa gunjingan orang bukanlah apa-apa.
Pilihan berani lain yang ditekankan oleh Lovato adalah penunjukan kolaborator yang tak main-main.
Berbagai nama seperti gitaris Guns N' Roses Slash, band rock alternatif The Maine, penyanyi rock Nita Strauss, hingga vokalis The Used Bert McCracken bergantian menggubah nada-nada centil di lagu Lovato menjadi lebih bertenaga.
Namun, terdapat beberapa pertanyaan yang muncul dari pilihan-pilihan berani dari Lovato tersebut: Apakah seperlu itu Lovato 'merusak' lagu-lagu ikonisnya menjadi lagu bernapaskan rock?
Sebagai contoh adalah lagu Sorry Not Sorry, yang versi aslinya menjadi salah satu lagu Lovato terlaris sepanjang masa dengan lebih dari 1 miliar jumlah streaming cuma di Spotify saja.
Lewat kehadiran Slash di lagu ini, tak banyak perbedaan yang bisa ditemukan di lagu tersebut selain sayatan-sayatan distorsi Slash yang terdengar sudah usang karena memang masih begitu-begitu saja.
Slash memang jago, tapi kehadirannya seperti tak perlu-perlu amat untuk menggubah lagu milik Lovato yang lebih baik versi aslinya.
Dengan gaya produksi album yang sepertinya terinspirasi dari era awal 2000-an, tak banyak hal yang bisa diusik untuk Lovato edisi rock kali ini.
Ciri khas bernyanyi Lovato yang bertenaga dan gemar mengeksplorasi nada-nada tinggi tampak berpadu tepat dengan apa yang dihadirkan di REVAMPED, meskipun memang sama sekali tidak masuk selera saya secara pribadi.
Salah satu lagu yang juga patut disorot adalah Heart Attack dan La La Land, dua nomor andalan saya jika merujuk dari versi aslinya. Di versi REVAMPED, dua lagu tersebut adalah wujud adiluhung dari stereotip musik rock yang biasa muncul dari tayangan adu bakat di layar kaca.
Lihat Juga :![]() REVIEW KONSER Pesta yang 'Hampa' di Pestapora 2023 |
Dalam arti lain, kehadiran REVAMPED menyempurnakan persepsi tidak sempurna yang selama ini melekat di telinga banyak orang. Rasa-rasanya, saya harus mendengarkan musik remix khas laman TikTok Indonesia lebih dahulu agar bisa nyaman menikmati REVAMPED secara keseluruhan.
Meski begitu, Demi Lovato tetap berani menjalani perubahan besar dalam kariernya dan memberikan gambaran potensi artistiknya di masa depan.
Dengan keberanian dan dedikasinya untuk terus bereksplorasi, REVAMPED dapat menjadi jembatan untuk membawa kita ke perubahan karya Lovato selanjutnya.
(end)