Selain itu, Mia juga menyoroti dukungan model Kylie Jenner di Instagram yang kemudian dihapus usai mendapatkan hujatan netizen.
Menurutnya, tidak akan ada jurnalis yang berani untuk menanyakan hal tersebut kepada Jenner setelah ini. Mia menilai, Kylie Jenner sama sekali tidak memiliki pengetahuan soal tensi geopolitik di Timur Tengah dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau jurnalisme sejati memang benar-benar ada, maka orang berikutnya yang berbicara dengan Kylie Jenner seharusnya meminta pendapatnya soal ketegangan geopolitik di Timur Tengah," kata Mia Khalifa.
"Namun jangan sampai dia melepaskan kontak mata sampai dia bisa menyusun satu kalimat saja yang koheren. Karena dia hanyalah ingin mengambil sikap di hadapan 400 juta pengikutnya," tegasnya.
Beberapa hari ini situasi di Gaza, Palestina, memanas usai Israel dan Hamas saling serang. Serangan Hamas dimulai sejak Sabtu (7/10) pagi, yang diklaim sebagai serangan untuk "mengakhiri pendudukan terakhir di bumi".
Israel pun secara resmi telah mendeklarasikan perang terhadap kelompok militan Palestina, Hamas, usai digempur lewat serangan darat, udara, dan laut pada Sabtu (7/10) lalu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan dan menyebut negaranya akan melancarkan "balas dendam besar" dan bersiap untuk "perang yang panjang dan sulit".
Sejak Hamas melakukan serangan ke Israel dan disambut deklarasi perang, lebih dari 1.600 orang tewas dan 6.434 orang terluka per Senin (9/10) malam. Menurut laporan BNO News, sedikitnya 900 orang tewas dan 2.1616 orang terluka dari pihak Israel.
Sementara itu, sekitar 687 orang tewas dan 3.726 orang lainnya terluka di Jalur Gaza Palestina, markas Hamas dan milisi lainnya. Sebagian besar korban merupakan warga sipil termasuk anak-anak.
Di Tepi Barat Palestina, tercatat 16 orang tewas dan 92 orang lainnya terluka sejak serangan Israel vs Hamas berlangsung.
(far/end)