Jakarta, CNN Indonesia --
Griselda Sastrawinata-Lemay menjadi salah satu figur penting di balik proyek animasi terbaru Disney berjudul Wish. Animator asal Indonesia itu didapuk untuk menjadi Associate Production Designer untuk film animasi tersebut.
Kesempatan itu menjadi capaian terbaru Griselda yang telah meniti karier di Hollywood selama satu dekade lebih. Sebab, Wish merupakan film animasi yang dirilis untuk merayakan 100 tahun Walt Disney Studio.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Griselda kemudian mengemban jabatan dan bekerja untuk mendesain sejumlah aspek, seperti kostum yang dikenakan Asha (ariana DeBose) hingga King Magnifico (Chris Pine).
Proses kreatif di balik desain animasi itu pun melibatkan banyak ide dan referensi. Griselda membeberkan sejumlah inspirasi yang membantu dirinya, seperti melihat nuansa karakter Snow White hingga Cinderella yang legendaris.
Griselda Sastrawinata-Lemay juga berbagi cerita tentang pengalamannya menjadi seorang animator hingga formula mengejar karier di Hollywood. Berbagai cerita itu diungkapkan Griselda dalam wawancara eksklusif bersama CNNIndonesia.com.
[Gambas:Video CNN]
Bagaimana proses kreatif di balik desain animasi untuk kostum karakter Wish?
Terima kasih banyak. Proses kreatif saya selalu didasarkan kepada cerita itu sendiri. Ceritanya tentang apa, kemudian mencari tahu seperti apa karakternya. Setelah itu beralih menjawab pertanyaan dasar 5W: who, what, when [tertawa] who, what, when, where, dan why.
Itu awal mulanya, kemudian melakukan banyak riset, lalu menggali ide-ide yang biasanya berupa sketsa. Dan dari situ kami kembangkan lagi dan lagi hingga menjadi desain akhir. Namun, itu semua selalu mengacu berdasarkan cerita itu sendiri.
Anda pernah mengatakan Wish menjadi semacam surat cinta untuk Walt Disney. Bagaimana cara Anda menggambarkan ekspresi ini dalam visual?
Bagi saya, untuk bagian saya, film favorit saya adalah Cinderella dan Sleeping Beauty. Jadi kalau untuk nuansa kostumnya, saya sangat terinspirasi dari kedua film itu, terutama dari karya Marc dan Alice Davis yang pernah mereka buat di Sleeping Beauty dan juga memberi penghormatan kepada Cinderella dengan menambahkan beberapa biji labu pada kostum Asha.
Wish juga menandai perayaan 100 tahun Disney. Apakah ada tantangan tersendiri dalam mewujudkan visi tersebut?
Saya yakin segala sesuatu mempunyai tantangannya masing-masing. Menurut saya, sentuhan cat air (water color) adalah nuansa baru yang kami ciptakan.
Dan itu terwujud karena kami telah melakukan banyak eksperimen lewat film pendek, seperti Paperman, Feast, dan juga Far from the Tree.
Semua riset eksperimental itu sangat membantu kami dalam memberikan prinsip dasar untuk tampilan cat air.
 Griselda Sastrawinata-Lemay menjadi salah satu figur penting di balik proyek animasi terbaru Disney berjudul Wish. (dok. Disney Indonesia) |
Apakah ada kenangan masa kecil yang sangat memengaruhi visi kreatif Anda untuk Wish?
Tentu saja. Sleeping Beauty dan Cinderella. Saya suka Sleeping Beauty karena dia adalah putri bergaun abu-abu. Dan namaku Griselda, 'Gris' kan artinya abu-abu.
Jadi, saya selalu merasa dialah putriku. Dia adalah Putri abu-abuku. Dan Cinderella, saya suka Gus Gus dan Jaq Jaq. Menurutku mereka itu keren.
Apa elemen desain Wish yang paling Anda suka?
Ada begitu banyak elemen desain yang membuatnya sangat spesial bagi saya di Wish. Dan menurut saya, memasukkan Cinderella dan Sleeping Beauty dalam kostum Asha, itu adalah penyempurna.
Lanjut ke sebelah..
Apakah perjalanan Anda untuk menjadi bagian dari Disney penuh tantangan?
Tentu saja. Segala sesuatu mempunyai tantangan. Tidak ada yang mudah. Saya membutuhkan waktu sepuluh tahun sejak saya lulus hingga saya bergabung dengan studio ini.
Dan itu semua membutuhkan banyak kerja keras, dedikasi, keringat, air mata, tangisan, serta banyak hal seperti, "Saya percaya pada diri saya sendiri. Saya bisa melakukan ini," dan tidak menyerah.
Sebagai orang Indonesia, apakah Anda pernah memasukkan unsur-unsur dan budaya Indonesia dalam desain Anda?
Saya percaya sebagian besar kecintaan saya berasal dari karya seni yang saya lihat saat tumbuh dewasa.
Seniman yang paling saya suka adalah Hendra Gunawan, dan saat saya mulai belajar animasi, seniman favorit saya adalah Mary Blair dan Eyvind Earle.
Jika kalian melihat karya ketiga seniman itu, mereka semua memiliki kesamaan, yaitu mereka semua punya bentuk yang penuh perasaan dan warna emosional. Dan ini memantik seni yang membuat saya tertarik.
[Gambas:Video CNN]
Menurut Anda, apakah internet membantu para kreator Indonesia untuk meniti karier hingga ke Hollywood?
Menurut saya, internet sangat membantu orang untuk belajar menjadi animator serta mengembangkan visual. Menurut saya, hal ini akan membantu orang untuk berkembang jika informasi yang dapat Anda bagi semakin banyak. Menurut saya hal ini akan lebih baik bagi dunia.
 Griselda Sastrawinata-Lemay menjadi salah satu figur penting di balik proyek animasi terbaru Disney berjudul Wish. (dok. Walt Disney Indonesia) |
Nasihat apa yang bisa Anda berikan kepada kreator muda Indonesia yang ingin berkarir di industri Hollywood?
Saran saya untuk seniman muda yakni bekerjalah sebaik mungkin dan jadilah orang yang baik.
Kerja yang baik berarti kerja dengan tekun, belajar dengan tekun, paham segala jenis aturan sehingga Anda bisa membengkokkan semua itu dan bisa menciptakan sesuatu yang baru.
Tetap setia dengan pendirianmu, banggalah dengan dirimu sendiri, bangga dengan latar belakangmu sebagai orang Indonesia, dan benar-benar menonjolkan budaya kita. Dan juga bersikaplah dengan baik supaya orang mau bekerja sama dengan Anda.
Apa tips untuk bisa bertahan di industri Hollywood?
Lakukan pekerjaan dengan baik dan jadilah orang baik. Sederhana saja, hanya dua. Itu saja, lakukan pekerjaan dengan baik dan jadi orang baik. Dan ini berlaku untuk setiap pekerjaan, bukan hanya animasi. Pekerjaan apa pun.