Namun, Spears kerap mendapatkan pandangan yang menghakimi dari orang-orang yang mengaudisinya. Hal itu tidak membuat Spears yang saat itu masih remaja tidak patah semangat.
"Larry membawaku keliling [kota New York] dan saya masuk ke ruangan penuh petinggi, dan saya menyanyikan I Have Nothing milik Whitney Houston," tulisnya.
"Menatap ke arah ruangan yang penuh dengan pria berjas yang memandangku dari atas ke bawah mengenakan gaun pendek dan sepatu hak tinggi, saya bernyanyi dengan lantang," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Britney Spears akhirnya menandatangani kontrak pertamanya dengan Jive Records pada 1997 dan menelurkan album perdananya, ...Baby One More Time, dua tahun kemudian.
Selama rekaman untuk album pertamanya itu, Spears mengatakan kerap bekerja nonstop selama berhari-hari. Sisi perfeksionisnya membuat Spears tidak meninggalkan studio rekaman demi mendapatkan hasil yang maksimal.
"Saya bekerja selama berjam-jam. Etos kerja saya kuat. Jika Anda mengenal saya saat itu, Anda tidak akan mendengar kabar dari saya selama berhari-hari," katanya.
"Saya bakal tinggal di studio selama mungkin. Jika ada orang yang ingin pergi, saya bilang, 'Saya belum sempurna'," sambungnya.
"Ketika semua lagu sudah selesai, seseorang bilang, 'Apalagi yang bisa kamu lakukan? Kamu ingin menari sekarang?' Aku menjawab, 'Tentu saja mau!'"
Britney Spears akan segera meluncurkan buku memoarnya yang berjudul The Woman in Me. Buku tersebut dijadwalkan untuk terbit pada 24 Oktober 2023.
Buku memoar itu hadir hampir dua tahun setelah Spears terbebas dari konservatori yang mengekangnya selama 13 tahun. Dalam The Woman in Me, Britney Spears blak-blakan soal kehidupan pribadi hingga perjalanan kariernya sebagai seorang solois hingga menjadi salah satu ikon pop dunia.