Britney Spears mengaku dirinya merasa sudah dijadikan mesin uang untuk ayahnya sendiri, terutama semasa dirinya mengalami keruntuhan psikis pada 2007-2008 yang dikenal dirinya menggunduli kepala dan bertingkah liar.
"Saya dianggap terlalu sakit untuk memilih pacarku sendiri, tapi cukup sehat untuk tampil di acara sketsa komedi dan acara pagi, dan tampil di depan ribuan orang di berbagai belahan dunia setiap pekannya," kata Britney Spears.
"Dari sejak saat itu, saya mulai berpikir bahwa dia [Jamie] melihat saya ke dunia ini tidak lain hanya untuk membantu keuangannya dia saja," lanjutnya. "Namun saya Britney Spears saat ini,"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selepas putus dari Justin Timberlake pada 2003 dan mengetahui cowok itu sudah meniduri "enam atau tujuh cewek", Britney Spears mengakui terpincut Colin Farrell.
Hubungan dengan aktor itu disebut Spears penuh dengan gairah meski hanya berlangsung selama dua minggu. Keduanya disebut Spears "kami saling menginginkan satu sama lain, bergulat penuh gairah seolah sedang berkelahi di jalanan".
![]() |
Namun Britney Spears menyebut bahwa kala itu dirinya sadar hubungan dengan Colin Farrell hanyalah sekadar pelarian belaka karena ia masih belum bisa melupakan Justin Timberlake.
"Kekecewaan dalam kehidupan asmaraku hanyalah salah satu bagian dari betapa saya merasa terisolasi," kata Britney Spears.
Menurut pengakuan Britney Spears, setelah sempat dirawat selama dua minggu karena masalah mental, ia mulai berusaha untuk melepaskan diri dari cengkeraman ayahnya.
Namun upaya itu disebutnya hanya berlangsung sebentar, karena hal yang dipertaruhkan seharga dengan kebebasannya itu adalah akses terhadap anak-anaknya.
"Setelah ditahan di ranjang bangsal, saya tahu mereka bisa menahan tubuh saya kapanpun mereka inginkan," kata Spears dalam memoarnya. "Dan saya pun menyetujuinya [melanjutkan konservatori],"
"Kebebasan saya ditukar dengan tidur siang dengan anak-anak saya, itu adalah sebuah pertukaran yang ingin saya buat." lanjutnya.