Jakarta, CNN Indonesia --
Angelina Jolie dikritik netizen usai buka suara atas perang kelompok milisi Hamas dengan Israel yang terjadi di Palestina. Netizen membanjiri kolom komentar Instagram pribadi Jolie dan tidak terima dengan sikap aktris tersebut yang dianggap "main aman".
Lewat pernyataan yang diunggah ke Instagram, Angelina Jolie membuka pernyataannya dengan menyayangkan "serangan teroris" di Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti jutaan orang di seluruh dunia, saya menghabiskan beberapa minggu merasa muak dan marah dengan serangan teroris di Israel, ada sangat banyak kematian warga sipil tak bersalah, dan bertanya-tanya bagaimana cara terbaik memberikan bantuan," tulis Angelina Jolie, Sabtu (28/10).
"Saya juga mendoakan kepulangan setiap sandera dengan segera, dan kepada keluarga yang menanggung rasa sakit yang tak terbayangkan akibat pembunuhan orang yang dikasihi," lanjutnya. "Terutama, anak-anak yang dibunuh dan banyak anak-anak yang sekarang menjadi yatim piatu."
[Gambas:Instagram]
Meskipun Jolie menegaskan bahwa yang terjadi di Israel merupakan "aksi terorisme", ia juga tidak membenarkan dengan pengeboman di Jalur Gaza yang menyebabkan kematian warga sipil.
Terutama, kata Jolie, karena warga Gaza tidak bisa mengevakuasi diri serta tidak memiliki akses terhadap makanan dan air.
"Apa yang terjadi di Israel itu aksi teror. Tapi, itu tidak bisa membenarkan nyawa tak bersalah yang hilang dalam pengeboman populasi sipil di Gaza yang tidak bisa pergi, tidak ada akses untuk makanan atau air, tidak ada kemungkinan untuk evakuasi, bahkan pemenuhan hak asasi manusia untuk menyeberang perbatasan untuk mencari perlindungan," katanya.
Angelina Jolie kemudian mengatakan sudah 20 tahun bekerja di bidang kemanusiaan, terutama berfokus pada bersama pengungsi yang mencari perlindungan akibat perang.
Sehingga, aktris 48 tahun itu mendesak gencatan senjata karena "semua nyawa secara global" penting, termasuk nyawa warga Palestina dan Israel.
"Kemanusiaan menuntut gencatan senjata segera," tegasnya. "Nyawa warga Palestina dan Israel - dan nyawa semua orang secara global - sama pentingnya."
[Gambas:Video CNN]
Lanjut ke sebelah...
Meski demikian, Angelina Jolie justru dikritik oleh netizen karena menilai aktris tersebut mengeluarkan pernyataan yang netral terhadap peperangan yang terjadi di Gaza.
Para netizen itu menyayangkan tindakan Jolie yang mengambil posisi netral padahal mengaku sebagai seseorang yang bekerja untuk kemanusiaan.
"20 tahun bekerja untuk pengungsi dan Anda masih belum bisa menyebut ini genosida? Mengecewakan! #freepalestina #ceasefirenow," tulis akun @missnadiaaqilah di kolom komentar.
"Anda bermain aman. Sangat kecewa denganmu. Anda kena cancel," kata seorang netizen.
"ANDA TAHU KEBENARANNYA TETAPI ANDA MEMIHAK MEREKA? Edukasi dirimu sendiri! Baca sejarahnya! Anda seharusnya menjadi contoh bagi kami semua..sangat kecewa dengan pendirian Anda," kecam seorang netizen.
[Gambas:Video CNN]
"Terima kasih tapi tolong jangan takut untuk menyebutnya apa adanya. Kata-katanya adalah: OKUPASI. APARTHEID. GENOSIDA," ujar yang lain.
"Sangat mengecewakan mendekar ini dari seseorang yang selalu melindungi kemanusiaan. Orang-orang di Gaa sedang mengalami sebuah genosisa. Ini perlakuan terorisme yang seharusnya tidak diterima oleh siapa pun. Tolong baca sejarah dan edukasi dirimu sendiri. Paletina selalu ada dan akan selalu ada," tulis yang lain.
Perang antara kelompok milisi Hamas Palestina dan Israel sudah memasuki hari ke-23 pada hari ini, Senin (30/10). Suasana peperangan semakin memanas setelah Israel terus meningkatkan gempuran ke Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Dikutip Associated Press (AP), per Minggu (29/10), jumlah korban tewas akibat gempuran Israel ke Gaza Palestina mencapai 8.005 orang dan melukai lebih dari 20.200 orang lainnya. Sebagian besar korban tewas di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina sejak perang pecah juga bertambah menjadi 116 orang dan 2.000 orang lainnya terluka.
Di sisi lain, jumlah korban tewas dari pihak Israel menjadi 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya terluka. Hamas juga dilaporkan masih menyandera sekitar 200 orang sejak serangan dadakan pada 7 Oktober lalu ke Israel.
[Gambas:Photo CNN]