Jakarta, CNN Indonesia --
Isabella Khairiah Hadid atau Bella Hadid merupakan model asal AS dengan garis keturunan Palestina dan Yordania dari sang ayah, Mohamed Hadid.
Ayah Bella Hadid merupakan pengembang real estate yang sukses membangun hotel dan rumah mewah di Amerika. Sedangkan Yolanda Hadid, sang ibu -- yang memiliki keturunan Belanda -- adalah tokoh televisi dan mantan model terkenal di AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan bekal modeling dari ibunya, karier model Hadid dimulai sejak usia 16 tahun, saat ia bergabung dengan proyek komersial Flynn Skye.
Tak lama kemudian, ia bergabung dengan agensi model prestisius IMG Models hingga menjalani debutnya di New York Fashion Week pada September 2014.
Sejak saat itu, karier modeling Hadid terus menanjak hingga namanya dinobatkan sebagai Model of the Year di situs models.com pada tahun yang sama. Bella Hadid juga muncul untuk pertama kalinya di sampul Majalah Jalouse edisi Desember/Januari.
[Gambas:Video CNN]
Beberapa tahun berselang, Hadid mengalami masa keemasan di periode 2016-2017. Di periode tersebut, Hadid melenggang di atas catwalk peragaan busana tersohor seluruh dunia, seperti London Fashion Week, Milan Fashion Week, hingga Paris Fashion Week.
Hadid melenggang dengan berbagai merek fesyen ternama, seperti Fenty x Puma di New York, serta menjalin kesepakatan eksklusif dengan Givenchy, Chanel, dan Miu Miu di Paris Fashion Week.
Di Milan Fashion Week, Hadid membuka helatan itu dengan pakaian eksklusif dari Alberta Ferretti dan Fendi, serta mengenakan produk Max Mara, Moschino, Versace, Bottega Veneta, sebelum menutupnya dengan brand Philosophy di Lorenzo Serafini.
Keterlibatan Hadid dengan berbagai merek fesyen tersohor pun membawanya menuju berbagai kegiatan komersial bersama merek-merek ternama.
Lanjut ke sebelah...
Pada 31 Mei 2016, Hadid resmi ditunjuk menjadi brand ambassador Dior Makeup. Dalam rangkaian tugas sebagai BA, ia membintangi serial Dior Makeup with Bella Hadid, berisikan tutorial makeup yang ditayangkan di kanal YouTube Vogue Amerika.
Namun sekitar tujuh tahun kemudian, menurut laporan outlet Turki Yeni Safak pada Senin (6/11), Dior disebut mencopot Hadid dan menggantikannya dengan model asal Israel, May Tager, dalam video promosi produk parfum terbaru mereka.
Menurut laporan tersebut, penggantian Hadid dengan Tager dipicu oleh dukungan intens Hadid terhadap Palestina.
"Rumah mode mewah Dior telah menarik perhatian dengan menampilkan May Tager, seorang model Israel, dalam iklan baru mereka, menggantikan model asal Palestina Bella Hadid," tulis Yeni Safak yang diunggah di Instagram
"Hadid sangat vokal mengenai dukungannya terhadap Palestina, menyadari bahwa advokasi seperti itu dapat membahayakan kariernya, namun ia tetap teguh pada pendiriannya," sambung laporan tersebut.
[Gambas:Video CNN]
Cuplikan video promosi dari Dior telah diunggah oleh May Tager di akun Instagram, Jumat (3/11) lalu.
Hal tersebut membuat tagar #BoycottDior mengudara di linimasa X usai aksi jenama mode asal Paris itu dirumorkan memecat Hadid.
Namun demikian, belum ada pernyataan resmi dari Dior soal kabar penggantian model Bella Hadid dengan May Tager.
[Gambas:Instagram]
[Gambas:Instagram]
Sementara itu, menurut pemberitaan Harper's Bazaar pada Maret 2023, Bella Hadid telah menandatangani kerja sama baru sebagai brand ambassador merek makeup Charlotte Tilbury.
Pemberitaan kala itu menuliskan Hadid yang kini sebelum resmi bekerja sama dengan Charlotte Tilbury, Hadid "sebelumnya bertugas sebagai wajah Christian Dior makeup."
"Saya selalu terhubung dengan Charlotte," ujar Hadid kepada Bazaar.com pada saat itu.
"Semesta seperti selalu menginginkan agar kami bisa bersama di sini dan lihat di mana kami berada sekarang," sambung Hadid mengenai kerja samanya bersama Charlotte Tilbury.
Lanjut ke sebelah...
Bella Hadid selama ini dikenal sebagai artis dan model yang aktif menyuarakan dukungan terhadap Palestina, jauh sebelum pasukan Israel dan milisi Hamas berperang sejak 7 Oktober, berujung rangkaian serangan di Gaza.
Pada 2022, Hadid sempat mengeluh antaran akun Instagram pribadinya, yang berisi dukungan terhadap warga Palestina, terkena shadow ban.
Ia juga menyinggung pandangan orang lain terhadap rakyat Palestina yang digambarkan dengan buruk hanya untuk membenarkan kekejian dan pelecehan massal oleh Israel.
Ia lantas menjelaskan bahwa tindak kekerasan itu telah ada sejak 1948 atau sejak ayahnya, Mohamed Anwar Hadid, diusir dari rumahnya ketika dia berumur 9 hari.
"Saya tidak akan membiarkan kita semua disebut 'teroris' (seperti yang mereka bilang kepada saya sejak saya masih kecil karena menjadi orang Palestina), hanya karena hidup atau membela rakyat kita," tulis Bella Hadid di Instagram-nya, April 2022 lalu.
[Gambas:Video CNN]
Satu bulan kemudian, Hadid buka suara mengenai penembakan wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh oleh pasukan Israel di Tepi Barat, Rabu (11/5). Ia menilai Shireen Abu Akleh mati syahid untuk Palestina.
"Permasalahannya adalah mereka akan mencoba untuk membenarkan hal itu. Mereka akan mencoba untuk memvalidasi pembunuhan bodoh itu. Jurnalisme bukan kejahatan bahkan ketika mereka mengungkapkan kejahatanmu," tulis Bella Hadid.
"Beristirahat dengan tenang Shireen Abu Akleh, martir Palestina yang luar biasa, dan pemberani. Sebut namanya."
Dukungan Hadid berlanjut dalam pertempuran yang kini terjadi di wilayah Gaza. Dalam perang dengan total lebih dari 11.000 korban tewas dari kedua sisi itu, mulanya Bella diam dan tak bersuara.
Di pihak keluarganya, sang kakak Gigi yang menjadi pihak pertama menyuarakan pembelaannya terhadap rakyat Palestina, meski ia tidak membenarkan sikap Hamas dalam perang terkait.
Beberapa hari kemudian (27/10), giliran Bella buka suara dan mengaku mendapatkan banyak ancaman dan bahaya. Namun, ia tidak ingin tinggal diam atau takut melihat penderitaan orang dan anak-anak di Palestina.
Terbaru, Bella Hadid juga membuat surat terbuka kepada Presiden AS Joe Biden agar mendesak gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Hadid juga mendesak Biden segera menyerukan deklarasi.
"Kami mendesak pemerintahan Anda, Kongres, dan semua pemimpin dunia untuk menghormati semua nyawa di Tanah Suci," tulis Bella dalam surat terbuka kepada Biden.
"Dan menyerukan serta memfasilitasi gencatan senjata tanpa penundaan--mengakhiri pemboman di Gaza, dan pembebasan sandera secara aman," lanjutnya.