Yang menurut saya justru lemah adalah villain-nya, yaitu Dar-Benn yang diperankan oleh Zawe Ashton. Motivasinya untuk menghidupkan kembali planet tempat tinggalnya, Hala, memang mulia.
Namun, menurut saya performa Ashton menjadi seorang villain tidak terlalu memuaskan. Ashton kurang gahar sebagai villain yang memiliki misi untuk memindahkan sumber daya alam suatu planet ke Hala. Dar-Benn tampaknya bakal menjadi villain yang cepat dilupakan oleh penonton.
Sedangkan kemunculan Park Seo-joon yang menjadi kejutan besar bagi penggemar pop culture Korea justru menjadi poin plus dalam The Marvels.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan ketampananannya, Seo-joon memang cocok memainkan peran seorang pangeran yang bernama Yan. Pangeran itu berasal dari planet Aladna yang bahasa utamanya bernyanyi, bukan berbicara.
Sehingga, ketika Carol, Monica, dan Kamala tiba di Aladna dan bertemu Yan, di sinilah penonton bakal bersenang-senang.
![]() |
Adegan di Aladna dibungkus layaknya film-film Disney Princess dengan set yang berwarna-warni, penuh fantasi, penuh nyanyian merdu, serta adegan pangeran dan putri yang cringe tapi manis.
Sayangnya kemunculan Park Seo-joon di The Marvels hanyalah pemanis belaka. Meskipun bernasib sama dengan planet yang sebelumnya diserbu oleh Dar-Benn, akhir dari adegan di Aladna itu tidak mendapatkan perlakuan yang sama.
Kemunculan Seo-joon bisa meninggalkan kesan, "Segitu doang?". Tapi, cukup membuat penonton puas jika sudah familiar dengan sang aktor.
Pada akhirnya The Marvels tidak terlalu memenuhi rasa kepuasan saya dari segi cerita karena kelanjutan plot Multiverse Saga sangatlah tipis. Mau sampai kapan MCU terus melakukan dragging hingga akhirnya mencapai konflik utama saga tersebut?
Meski begitu, perasaan itu hilang ketiga mid-credit muncul. Saya cuma bisa bilang, jangan sampai Anda meninggalkan kursi sebelum credit muncul karena dijamin akan memuaskan!