Jakarta, CNN Indonesia --
Konser Bring Me The Horizon (BMTH) hari pertama di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol, Jakarta Utara dihentikan di tengah set.
Pertunjukan hari pertama itu semula berjalan normal dengan 11 lagu yang telah dimainkan oleh Oliver Sykes dkk.
Namun sekitar pukul 22.57 WIB, pihak penyelenggara Ravel Entertainment naik ke atas panggung dan mengumumkan bahwa konser harus disetop.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman tersebut dinyatakan setelah penonton diminta untuk beristirahat selama lebih dari 30 menit usai lagu Die4u dimainkan.
Keesokan harinya, Sabtu (11/11), penyelenggara memastikan bahwa konser hari kedua batal digelar. Kabar pembatalan itu dikonfirmasi Ravel Junardy selaku perwakilan promotor Ravel Entertainment.
"Dan dengan sangat menyesal, kami menginformasikan bahwa show hari kedua terpaksa dibatalkan," tulis akun @ravelentertainment via Instagram, Sabtu (11/11).
Promotor menyatakan akan bertanggung jawab atas pembatalan hari kedua serta pertunjukan hari pertama yang berhenti di tengah set.
Dalam keterangan resmi, Ravel Entertainment menyatakan bakal mengembalikan uang alias refund tiket penonton hari kedua secara utuh. Sementara itu, penonton hari pertama akan mendapat refund sesuai dengan proporsi.
Berikut fakta-fakta konser Bring Me The Horizon disetop hingga dibatalkan.
Bring Me The Horizon hanya memainkan 11 lagu
Bring Me The Horizon memainkan total 11 lagu dalam setlist konser hari pertama mereka di Beach City International Stadium Ancol, Jumat (10/11).
Saat pertunjukan dihentikan sementara pukul 22.16 WIB, BMTH terakhir kali memainkan lagu Die4u sekaligus menutup set malam itu.
Menurut akun fanbase resmi BMTH di Indonesia @thehorizonid, set list yang dimainkan di Bangkok dan Tokyo sebelumnya, BMTH membawa total 19 lagu yang dimainkan di konser.
Sejauh 11 lagu yang dimainkan di Jakarta, tidak ada perubahan susunan lagu dari set list Bangkok dan Tokyo.
Dalam artian, BMTH masih memiliki setengah sisa set yang gagal untuk dimainkan di konser hari pertama mereka di Jakarta.
Alasan Ravel Entertainment setop konser di tengah set
Pukul 22.16 WIB, pihak penyelenggara Ravel Entertainment naik ke atas panggung dan meminta penonton untuk beristirahat sejenak.
Lebih dari 30 menit berselang, penonton mulai nampak resah dan bertanya-tanya mengapa istirahat yang diambil oleh BMTH terlampau lama.
Akhirnya, pada 22.57 WIB, Ravel kembali naik ke atas panggung dan mengatakan bahwa pertunjukan harus dihentikan.
"Halo teman-teman semua dengan ini kita mempunyai masalah di stage, oleh karena itu kita harus hentikan show-nya, kita harus setop malam ini," ujar Ravel disambut oleh cemoohan dari penonton.
Sejumlah penonton pun mulai mengacungkan jari tengah tanda kecewa dan menuntut pengembalian dana dari pihak penyelenggara.
Baca fakta konser BMTH disetop di Jakarta ke halaman dua --->>>
Amukan penonton hingga naik ke atas panggung
Imbas pernyataan pihak Ravel Entertainment yang tak memuaskan, sejumlah penonton mulai mengekspresikan kekecewaan mereka dengan luapan tindakan yang menjurus kepada vandalisme.
Selain botol-botol plastik sisa minuman yang dilempar ke arah panggung, beberapa banner dan partisi konser juga dirusak hingga diinjak oleh amukan massa.
"Refund! refund! refund!" pekik para penonton ke arah panggung menunjukkan kekecewaan kepada pihak Ravel Entertainment selaku penyelenggara.
Hingga kemudian, dalam rekaman video yang diunggah oleh akun @XtremeMerch, terlihat puluhan penonton mulai merangsek ke atas panggung dan menyasar ke drum set milik BMTH.
Venue dan panggung berbahaya
Vokalis Bring Me The Horizon, Oliver Sykes, memberi penjelasan terkait penyebab konser hari pertama di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, pada Jumat (10/11), dihentikan di tengah set.
Ia mengatakan para personel meninggalkan panggung karena kekhawatiran dari kru mengenai venue. Oliver Sykes menjelaskan venue dan panggung konser itu secara struktur tak aman karena menimbulkan getaran.
"Saat tampil semalam, kami meninggalkan panggung setelah salah satu lagu karena kekhawatiran dari kru kami dan beberapa kru lokal terhadap panggung dan venue yang secara struktur tidak aman," ujar Oli Sykes, dalam Instagram Story @bringmethehorizon, Sabtu (11/11).
"[Panggung] itu sangat bergetar sehingga monitor video dan speaker dan semuanya goyang-goyang pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan," lanjutnya.
Vokalis BMTH itu kemudian menyebut situasi tersebut memicu kekhawatiran serius. BMTH dan promotor pun memilih tidak mengambil risiko demi mencegah akibat yang lebih parah, seperti jatuhnya korban.
Situasi itu juga yang membuat promotor membatalkan pertunjukan hari kedua pada Sabtu (11/11). Oliver Sykes mengatakan pihaknya sudah mengupayakan berbagai cara, tetapi tidak mendapat solusi selain pembatalan.
"Ada kekhawatiran serius bahwa sesuatu bisa terjadi pada bangunan itu, bisa jatuh, melukai orang, atau lebih buruk lagi," ungkap Sykes.
"Kami tidak punya pilihan selain menghentikan konser. Sayangnya, karena situasi itu, kami juga tidak bisa bermain malam ini," lanjutnya.
Promotor bakal refund penuh tiket konser BMTH
Promotor menyatakan akan bertanggung jawab atas pembatalan hari kedua serta pertunjukan hari pertama yang berhenti di tengah set.
Dalam keterangan resmi, Ravel Entertainment menyatakan bakal mengembalikan uang alias refund tiket penonton hari kedua secara utuh. Sementara itu, penonton hari pertama akan mendapat refund sesuai dengan proporsi.
Promotor juga menjelaskan detail maupun mekanisme refund itu akan diinformasikan lebih lanjut melalui media sosial Ravel Entertainment.
"Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Ravel Entertainment akan memberikan refund secara proporsional untuk hari pertama dan juga full refund untuk hari kedua," tulis pernyataan itu.
"Detail mekanisme refund akan kami informasikan di sosial media resmi Ravel Entertainment," lanjutnya.