The Crown 6, Babak Terakhir Drama Kerajaan Inggris

CNN Indonesia
Selasa, 14 Nov 2023 20:30 WIB
The Crown Season 6 akan menceritakan drama yang menggoncang Kerajaan Inggris dan kehidupan Ratu Elizabeth II pada akhir dekade '90-an.
The Crown Season 6 akan menceritakan drama yang menggoncang Kerajaan Inggris. (dok. Netflix via IMDb)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para penggemar tak lama lagi akan segera menyaksikan babak terakhir dari serial The Crown. Musim 6 akan menceritakan drama yang menggoncang Kerajaan Inggris dan kehidupan Ratu Elizabeth II pada akhir dekade '90-an.

Musim terakhir dari serial hit tersebut akan berisi 10 episode dan terbagi menjadi dua bagian, dengan lima episode pertama akan tayang pada Kamis (16/11), dan lima episode sisanya pada 14 Desember.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serial ini dijanjikan bakal menampilkan kejadian yang mengguncang Kerajaan Inggris hingga ke akarnya, kematian Putri Diana pada 31 Agustus 1997.

Dalam trailer yang dirilis pada dua pekan lalu, serangkaian adegan menggambarkan tahun-tahun terakhir Diana semenjak bercerai dari Charles, terutama bagaimana Diana menjadi incaran media.

"Kau akhirnya berhasil menjungkirbalikkan segalanya di rumah ini, ini tidak lain adalah sebuah revolusi," kata Ratu kepada Diana yang menyebut bahwa semua ini bukanlah keinginannya.

Dikejar paparazi, BMW yang membawa Diana menabrak tiang Terowongan Alma di Paris. Kejadian itu membunuh perempuan tersebut di usia 36 tahun dan kekasihnya, Dodi Al-Fayed dari Mesir.

British screenwriter Peter Morgan poses on the red carpet upon arrival to attend the World Premiere of Peter Morgan, kreator The Crown. (AFP/DANIEL LEAL)

Kedukaan luar biasa muncul dari publik setelah kematian Diana. Ratu juga menuai berbagai kritikan karena keterlambatan responsnya atas kepergian mantan menantunya itu.

Diana begitu dicintai oleh publik, bahkan Perdana Menteri Inggris kala itu, Tony Blair, menjulukinya sebagai "the people's princess".

Didekati oleh para selebritas dan media, Diana membangun reputasi global atas belas kasihnya terhadap orang-orang dengan HIV/AIDS dan korban ranjau darat.

Ia juga menjadi masih dikenang di seluruh dunia bahkan 25 tahun setelahnya. Sebagian di antaranya, karena keberadaan "perempuan lain" yang kini menjadi istri Charles, Camilla.

[Gambas:Video CNN]



AFP menyebut keluarga kerajaan Inggris tak pernah memberikan komentar mereka akan serial itu. Namun gagasan Diana muncul sebagai hantu di The Crown 6 konon membuat Kerajaan Inggris tak tenang.

Namun kreator serial tersebut, Peter Morgan, menolak Diana digambarkan "seperti hantu tradisional pada umumnya".

"Dialah yang terus hidup dengan jelas di benak orang-orang yang ditinggalkannya," kata Morgan saat diwawancara oleh Variety.

"Diana itu unik, dan saya kira itulah yang menginspirasi saya untuk menemukan sebuah cara unik untuk menggambarkan dirinya. Dia berhak mendapatkan perlakuan narasi yang spesial," lanjutnya.

The Crown Season 6 berisi 10 episode dan terbagi menjadi dua bagian, dengan lima episode pertama akan tayang pada Kamis (16/11), dan lima episode sisanya pada 14 Desember.The Crown Season 6 berisi 10 episode dan terbagi menjadi dua bagian, dengan lima episode pertama akan tayang pada Kamis (16/11), dan lima episode sisanya pada 14 Desember. (dok. Netflix via IMDb)

The Crown 6 yang berlatar 1997-2005 ini juga bukan hanya akan menggambarkan momen terakhir Diana, tetapi termasuk masa jabatan Tony Blair, pernikahan Pangeran Edward dan Sophie Rhys-Jones, asmara Pangeran William dan Kate Middleton, dan pernikahan Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles.

Sementara itu, musim keenam ini diduga juga akan memimbulkan kontroversi seperti yang sebelum-sebelumnya.

The Crown pernah memicu perdebatan saat menunjukkan perselingkuhan yang dilakukan ratu dan suaminya, Pangeran Phillip, lalu menggambarkan Charles yang kini bertakhta menjadi Raja sebagai suami main serong dan mengabaikan istri, dan menggambarkan Charles pernah ingin ibunya turun takhta.

Bahkan, Netflix sebagai saluran yang menayangkan serial ini tahun lalu sempat memberikan peringatan awal bahwa acara ini adalah fiktif belaka.

Fotografer keluarga Kerajaan Inggris selama 40 tahun, Arthur Edwards, mengatakan kepada The Sun bahwa dia mesti berhenti melihat serial itu setelah dua musim karena merasa terganggu dengan cerita yang dikarang.

[Gambas:Youtube]



"Apa yang sungguh mengganggu saya adalah cara buruk program itu memperlakukan Pangeran Charles, kini raja kita," kata Edwards.

Sementara itu, bagi pakar media Lancaster University, Laura Clancy, The Crown merupakan tantangan bagi monarki karena popularitasnya, tapi bukan berati melulu negatif.

"The Crown tentu saja merupakan teks budaya utama yang membuat penonton memahami monarki Inggris saat ini," kata Clancy kepada AFP.

Selain itu, Clancy menilai bahwa serial itu juga memberikan banyak dampak positif terhadap kerajaan. Termasuk, membuat monarki tua itu relevan terhadap penonton baru.

(afp, aca/end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER