Beberapa tamu lain yang hadir, seperti produser Jamie Patricof, kepala badan dampak sosial Bonnie Abaunza, Swell Ariel Or yang merupakan salah satu bintang serial drama Israel streaming Netflix The Beauty Queen of Jerusalem.
Rick Trank sebagai pembuat film dokumenter pemenang Oscar yang menjalankan Moriah Films di Simon Wiesenthal Center juga menyaksikan penayangan Bearing Witness.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan turut hadir dan mengatakan khusus terbang dari New York untuk menyaksikan film itu.
"Penayangan footage ini sangat penting. Itu akan mengubah cara kalian melihat Timur Tengah dan perang di Gaza," kata Gilad Erdan.
Sebelum pemutaran, setiap tamu yang hadir diminta menandatangani perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement/NDA).
Dalam perjanjian itu, para penonton diminta kesediaannya untuk tidak merekam atau mengedarkan ulang rekaman sensitif dalam Bearing Witness.
Seperti yang telah diperingatkan sebelumnya, footage tersebut menunjukkan kejadian-kejadian mengerikan, seperti penyergapan, penembakan, serta audio dari kejadian yang terjadi pada 7 Oktober.
Berdasarkan pemberitaan, ada penonton yang menangis dan meninggalkan teater di tengah-tengah film karena tak tahan dengan footage tersebut. Namun, ada pula yang disebut bertahan hingga akhir film.
Acara tersebut ditutup oleh Sheffler selaku perwakilan dari IDF. Ia sempat menyinggung upaya tentara Israel untuk membawa pulang sandera.
"Itu sebabnya IDF berupaya membawa pulang para sandera dan membongkar Hamas," tuturnya diikuti dengan penayangan video bintang Broadway menyanyikan lagu Bring Them Home.
Sebagian besar penonton disebut keluar dari teater tanpa bersuara sama sekali.
Sementara itu, setelah penyerangan Hamas, Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Sepanjang operasi tersebut, mereka menyerang warga dan objek sipil. Imbas serangan itu, lebih dari 14.800 orang meninggal.