Di Argentina, pengacara Carlos Broitman mengatakan kepada AFP bahwa ia telah mengajukan tudingan terhadap Waters di pengadilan federal atas tuduhan menyebarkan ujaran kebencian.
"Mereka (lobi Israel) juga sudah berada di Buenos Aires. Mencoba untuk membatalkan pertunjukan saya di Buenos Aires dengan alasan bahwa saya seorang anti-Semit yang tentu saja tidak benar! Ini begitu absurd," ujar Waters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Uruguay, seorang legislator sayap kanan, Felipe Schipani, mendesak pemerintah Montevideo-yang kini dikuasai oleh faksi sayap kiri-agar mencabut gelar "Pengunjung Terhormat" milik Waters yang pertama kali diberikan kepadanya pada 2018.
Di Uruguay, Waters juga menghadapi reaksi negatif dari pejabat dari Central Israelite Commitee dan LSM Yahudi B'Nai B'rith yang mengklaim bahwa ia telah menyebarkan kebencian terhadap orang Yahudi.
"Dan mereka masih saja membuat cerita palsu yang dibesar-besarkan, lalu dicetak lagi, lagi, dan lagi," sambungnya.
Bahkan, Waters juga mengutip pedoman dari Joseph Goebbels, petugas propaganda nasionalis yang menyuarakan sikap anti Yahudi pada masa pemerintahan Nazi Jerman.
Menurut Waters, apa yang dilakukan oleh lobi-lobi Israel itu justru tidak ada bedanya dengan sikap patriotik semu milik Nazi yang terus digaungkan ketika masa holocaust.
"Saya tahu kita tidak diizinkan untuk mengatakan ini, tetapi ini saya ambil langsung dari buku petunjuk Goebbels- semakin besar kebohongan, semakin mungkin orang percaya itulah yang dilakukan oleh orang-orang bodoh ini terhadap saya," ujar Waters merujuk kesamaan sikap Israel dengan pemerintah Nazi di masa Perang Dunia II.
Menurut laporan TRT World, Waters akhirnya mendapatkan dukungan akomodasi dari Konfederasi Pekerja Amerika Latin dengan menyediakan sejumlah kamar hotel bagi Waters dan band.
Hal itu dilakukan oleh pihak konfederasi sebagai bentuk respons atas kecaman Israel, serta wujud solidaritas internasional untuk menjunjung tinggi asas Hak Asasi Manusia.
Selama berada di Uruguay, Waters juga dilaporkan bertemu dengan mantan Presiden Jose Mujica. Di sisi lain, hotel-hotel di Montevideo dilaporkan menolak untuk memberikan komentar terkait klaim Waters.
Waters juga bertemu dengan petinggi klub profesional di kasta tertinggi persepakbolaan Chile Club Deportivo (CD) Palestino saat menjalani tur Amerika Latin.
CD Palestino merupakan klub sepak bola yang didirikan oleh diaspora umat Kristiani asal Palestina sejak 1920-an lalu.
Di unggahan Instagram, pihak CD Palestino juga mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada Waters atas sikap solidaritasnya terhadap rakyat Palestina.