Jennifer Aniston Menangis Cerita Chat Terakhir dengan Matthew Perry

CNN Indonesia
Selasa, 12 Des 2023 08:10 WIB
Jennifer Aniston mengakui ia bertukar pesan dengan mendiang Matthew Perry hanya beberapa jam sebelum aktor tersebut meninggal dunia.
Jennifer Aniston mengakui ia bertukar pesan dengan mendiang Matthew Perry hanya beberapa jam sebelum aktor tersebut meninggal dunia. (AFP/ MIKE NELSON)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jennifer Aniston mengakui dirinya bertukar pesan dengan mendiang Matthew Perry hanya beberapa jam sebelum aktor tersebut meninggal dunia. Aniston menyebut kondisi Perry sangat baik.

Cerita itu adalah kali pertama Aniston wawancara dan membahas kematian sahabatnya itu secara terbuka semenjak Matthew Perry meninggal pada 28 Oktober.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sungguh bertukar pesan dengan dia di pagi itu, Matty yang lucu," kata Aniston mengisahkan momen terakhirnya sembari menangis saat wawancara dengan Variety. "Dia saat itu tidak sakit. Dia tidak dalam kondisi susah. Dia bahagia,"

Aniston kembali melanjutkan momen dirinya bertukar pesan dengan Matthew Perry setelah rekannya dalam serial The Morning Show, Reese Witherspoon, memberikan ia tisu dan menggenggam tangannya.

Jennifer Aniston disebut Matthew Perry dalam biografinya sebagai sosok yang paling rutin menghubungi aktor itu hanya untuk memeriksa kondisinya semenjak mereka masih terlibat dalam sitkom Friends.

Bukan hanya itu, Perry juga menyebut Aniston adalah orang yang paling menyadari ketika Matthew mengalami masalah kecanduan dan kesehatan mental.

[Gambas:Video CNN]



"Perry bahagia," kata Aniston dalam wawancara yang rilis Senin (11/12). "Dia dalam kondisi sehat, dia berhenti merokok. Dia sedang aktif berolahraga. Dia bahagia, itu saja yang saya ketahui,"

"Saya ingin orang tahu bahwa dia sungguh sehat, dan semakin sehat," kata Aniston. "Dia sedang bersemangat. Dia bekerja sangat keras. Dia benar-benar menghadapi masalah yang sulit,"

"Saya sungguh merindukannya. Kami semua. Ya ampun, dia sering membuat kami tertawa terbahak-bahak," katanya. "Dia akan dikenang seperti keinginannya,"

Dalam percakapan dalam siniar Q With Tom Power pada November 2022 soal memoar Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing, Matthew Perry mengatakan bahwa buku itu adalah caranya untuk bisa dikenang oleh banyak orang.

"Saya ingin diingat sebagai seseorang yang hidup dengan baik, dicintai dengan baik, dan seorang pencari. Dan yang terpenting adalah sebagai orang yang ingin membantu orang lain. Itu yang saya mau," kata Perry.

Lanjut ke sebelah...

'Luka yang Amat Dalam'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER