Tommy Lee Dituding Lakukan Pelecehan di Helikopter pada 2003
Tommy Lee dituduh telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di helikopter pribadinya pada 2003. Lee pun dituntut dengan uang ganti rugi tanpa ada jumlah yang diketahui.
Gugatan ini diajukan oleh seorang perempuan anonimus, yang mengaku bahwa drummer Mötley Crue itu mengajaknya menaiki helikopter miliknya hingga ia menjadi korban pelecehan Lee dan pilot helikopter.
Dalam laporan perempuan tersebut seperti yang diberitakan NME pada Sabtu (16/12), perempuan itu mengaku menjalani penerbangan selama 40 menit dari San Diego ke arah Van Nuys.
Mulanya, ia hanya terbang berdua dengan pilot helikopter. Tak lama kemudian, Lee bergabung di kokpit bersama pilot dan perempuan itu. Perempuan itu melaporkan bahwa kedua pria itu mengonsumsi "beberapa minuman beralkohol, mengisap marijuana, dan menghirup kokain."
Hal itu berlanjut pada aktivitas Lee yang mulai "meraba, mencium, dan melakukan penetrasi dengan jari-jarinya, hingga memaksanya untuk melakukan seks oral."
NME menyebut pihaknya sudah menghubungi perwakilan band Mötley Crue untuk meminta tanggapannya terkait tudingan tersebut.
Dalam laporan, perempuan itu mengaku pada awalnya ia hanya mengenal David Martz yang saat itu merupakan pilot helikopter milik Lee.
Ia mulai berteman dengan Martz di sebuah bank di San Diego, dan mendapatkan tawaran untuk berjalan-jalan menaiki helikopter. Tawaran itu pun diterima. Namun, rencana perjalanan singkat itu dirasa ganjil sebab helikopter justru terbang ke arah Van Nuys.
Ketika mendarat di Van Nuys, perempuan itu menyaksikan bahwa Lee mulai mendekat ke arah helikopter. Tak lama kemudian setelah lepas landas, Martz dan Lee mulai minum dan menggunakan narkoba.
Kemudian, perempuan itu mengklaim bahwa Lee memintanya untuk duduk di pangkuan si drummer, untuk mendapatkan pemandangan yang lebih indah dari arah kokpit. Perempuan terduga korban pun mengaku "menuruti" perintah Lee.
Setelah itu, perempuan itu mengaku Lee mulai "meraba dan mencium" dirinya ketika ia mencoba untuk menjauh. Lee kemudian dilaporkan mulai "memaksa" dan mencoba meraih tangannya untuk menyentuh ke alat kelamin pria tersebut.
Ia mengaku memiliki akses untuk melarikan diri yang sangat terbatas dan menyadari bahwa ia tidak dapat meninggalkan kokpit helikopter.
Setelah kejadian, itu korban mengklaim mengalami "syok, stres, malu, dan rasa bersalah" dengan "perasaan emosional dan rasa sakit yang permanen."
"Perasaan itu, ditambah dengan ketenaran Lee dan situasi industri musik pada saat itu (di mana bintang rock 'n roll seperti Lee berkembang dan mendapatkan ketenaran lebih dari perilaku yang nakal dan hedonis), membuat dia yakin bahwa tidak akan ada yang dihasilkan dari melaporkan perilaku Lee dan Martz ke kepolisian setempat," demikian bunyi gugatan tersebut.
Perempuan itu kemudian mengklaim bahwa ia bukan satu-satunya korban yang diduga dan percaya bahwa Lee dan Martz menggunakan kedok tur untuk "menarik wanita lain" ke dalam situasi di mana mereka dapat melakukan pelecehan seksual.
Martz kemudian dilaporkan tewas dalam kecelakaan pesawat pada Agustus 2015.
(far/end)