Matthew Perry Disebut Bukan Cuma Konsumsi Ketamin Sebelum Meninggal

CNN Indonesia
Senin, 18 Des 2023 08:20 WIB
Matthew Perry disebut bukan cuma konsumsi ketamin di hari-hari terakhirnya sebelum meninggal dunia.
Matthew Perry disebut bukan cuma konsumsi ketamin di hari-hari terakhirnya sebelum meninggal dunia. (AFP/Frederick M. Brown)
Jakarta, CNN Indonesia --

Matthew Perry disebut bukan cuma konsumsi ketamin di hari-hari terakhirnya sebelum meninggal dunia. Ia disebut juga mengonsumsi sejumlah senyawa lainnya.

Diberitakan Page Six pada Sabtu (16/12), bintang Friends itu disebut juga menjalani terapi suntik testosteron yang membuat dirinya memiliki perubahan perilaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang teman perempuan dari Perry mengaku ke Page Six bahwa aktor tersebut menjadi mudah "marah dan kasar" selama beberapa pekan terakhir sebelum meninggal sebagai imbas dari terapi itu.

Selain itu, hasil autopsi juga menampilkan bahwa Matthew Perry mengonsumsi zat lain meski disebut kadar ketamin yang berlebihan memicu dirinya tenggelam dan meninggal dunia.

Dalam laporan, Perry tercatat mengonsumsi obat opioid lainnya seperti buprenorfin yang biasanya digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan membantu kecanduan opioid.

Sementara itu, Perry juga mengonsumsi Tammoxifen untuk mengurangi berat badan, obat-obatan diabetes, serta permen nikotin untuk mengatasi kecanduan rokok.

[Gambas:Video CNN]



Kala itu, Matthew Perry memang sedang dalam usaha berhenti dari kecanduan rokok. Asistennya sempat menyebut Perry bisa merokok hingga dua pak rokok dalam sehari.

Laporan autopsi itu juga menyebut betapa Perry sangat bergantung pada obat-obatan selama bertahun-tahun untuk mempertahankan kualitas hidupnya.

"Di kamar tidur asisten, ada beberapa botol obat terbuka, kosong, dan terisi setengah yang diresepkan untuk almarhum, serta obat-obatan yang dijual bebas," tulis laporan tersebut.

"Vitamin, alat bantu pencernaan, dan stok berisi berbagai macam pil, tablet, kaplet, permen, dan penyegar napas," lanjutnya. "salep yang diresepkan, alat bantu pencernaan, dan obat kumur,"

Hasil laporan ini pun ditanggapi oleh seorang dokter pakar ahli saraf, dr Bankole Johnson. Johnson kepada Page Six menyatakan keheranannya Perry bisa mendapatkan resep obat-obat yang disebutnya "bencana" itu.

"Kemungkinan besar ini adalah penggunaan ketamin untuk rekreasi," kata Johnson. "Namun memberikan ketamin kepada seseorang yang juga menggunakan buprenorfin adalah obat yang patut dipertanyakan - sebuah resep yang benar-benar dapat menimbulkan bencana,"



Ketamin sendiri pernah disebut Matthew Perry dalam memoarnya, Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing. Dalam buku itu, Perry menyatakan ketidaksukaannya saat mesti menjalani terapi ketamin.

"Memakai K seperti dipukul di kepala dengan sekop raksasa. Tapi rasa mabuknya sangat berat dan melebihi sekopnya," kata Perry. "Ketamin jelas bukan untuk saya,"

Selain Johnson, dokter anestesi Perry, dr Ataoin, juga menyatakan keheranannya dengan temuan ketamin dan berbagai senyawa tersebut dalam tubuh aktor itu.

"Perry tak lagi butuh perawatan karena depresinya baik-baik saja," kata Ataoin yang namanya sebagian diedit dalam laporan autopsi.

Hasil autopsi sebelumnya mengungkapkan Matthew Perry meninggal akibat efek akut ketamin dan kemudian tenggelam. Laporan tersebut dirilis pada hari Jumat oleh Kantor Pemeriksa Medis Los Angeles.

Laporan tersebut menunjukkan darah Perry dinyatakan positif mengandung ketamin dalam jumlah tinggi yang dipakai untuk mengobati depresi dan kecemasan.

"Tingkat ketamin yang tinggi ditemukan dalam spesimen darah posmortemnya. Efek paling mematikan bisa disebabkan oleh stimulasi berlebihan pada kardiovaskular dan penurunan pernapasan," kata laporan tersebut.

"Penyebab kematian Matthew Perry dipastikan berasal dari efek akut ketamin," kata kantor Pemeriksa Medis Los Angeles County dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

(end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER