Dalam laman goodkind, Komeng yang maju secara independen ini menuliskan programnya selaku calon anggota DPD. Ia mengaku "ingin mengembangkan kesenian di daerah Jawa Barat khususnya, di Indonesia pada umumnya. Dengan komedi untuk memancing kebahagiaan."
Tak hanya itu, Komeng secara langsung juga mengatakan bakal memperjuangkan tanggal lahir Bing Slamet untuk menjadi Hari Komedi.
"27 September hari lahirnya Bing Slamet. Saya sudah bicara dengan putranya Adi Bing Slamet dan dia setuju. Bahkan, pernah selapan atau sembilan atau sepuluh," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Komeng belum bisa memberikan garansi aspirasi seniman lawak itu bisa terwujud atau tidak. Ia hanya memastikan bakal memperjuangkan hal tersebut.
"Apakah kalau saya masuk [DPD RI] akan bisa atau tidak? Semua hari di bidang seni ini ada. Hari film, hari musik, hari komedi ini belum ada," ucapnya berargumen.
"Nah, apakah saya bisa? Mungkin akan membantu banget kalau saya ada di dalam. Mungkin. Saya juga belum tahu. Gara-garanya cuma itu," kata seniman berdarah Betawi-Sunda ini.
Meski mendominasi suara, angka dan persentase Komeng dalam real count bukan hasil akhir karena masih menunggu perhitungan manual KPU.
Apalagi terdapat kejanggalan Sirekap Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lantaran ada perbedaan antara jumlah perolehan total suara partai dengan jumlah akumulasi suara yang didapatkan tiap-tiap caleg.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja sebelumnya menegaskan bahwa Sirekap bukan penentu rekapitulasi. Penentu hasil Pemilu adalah penghitungan manual.
"Harus kami sampaikan bahwa Sirekap adalah bukan penentu terhadap rekapitulasi. Penentunya tetap menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (tentang Pemilihan Umum) adalah manual rekapitulasi. Jadi bukan Sirekap. Sirekap hanya alat bantu," kata Bagja, Kamis (15/2).
(chri)