Russell Crowe Baru Sadar Kakinya Patah Usai 10 Tahun

Russell Crowe mengaku dirinya baru sadar mengalami patah tulang karena syuting setelah 10 tahun berlalu. Kecelakaan itu disebutnya terjadi saat syuting Robin Hood pada 2010.

"Saya loncat dari gerbang kastil ke tanah yang tidak rata yang sekeras batu," kata Crowe saat wawancara dengan People yang rilis pada Sabtu (17/2).

Lihat Juga : Teuku Wisnu Berupaya Wujudkan Mimpi Bangun Masjid Indonesia di Jepang

"Kami mestinya mempersiapkan pendaratan dan mengubur sejumlah kasur tapi kami terburu-buru untuk bisa menyelesaikan syuting karena mulai gelap," lanjutnya.

Aktor yang kini berusia 59 tahun tersebut mengatakan dirinya kala itu tidak menyadari situasi genting tersebut hingga sesaat akan loncat.

"Dengan ratusan pemain ekstra, anak panah beterbangan, dan berbagai benda terbakar di kastil, tidak ada jalan keluar. Saat saya melompat, saya ingat sempat mengira itu akan sakit," kata Crowe.

Ketika terjatuh, Crowe mengaku rasanya seperti ada listrik yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Namun karena film itu adalah proyek besar dan mereka sudah masuk ke bulan terakhir syuting, maka segalanya menjadi lebih rumit.

[Gambas:Video CNN]

"Ada beberapa minggu bahkan berjalan saja rasanya sulit," kata Crowe. "Saya tak pernah membahas soal cedera tersebut dengan tim produksi, tak pernah ambil libur karenanya, saya tetap terus bekerja,"

Hingga sedekade kemudian, Crowe menyebut merasakan ada rasa sakit aneh di kaki bagian bawahnya. Ia pun memeriksakan diri ke dokter yang kemudian melakukan rontgen dan MRI.

Crowe merasa kala itu tak ada yang serius, bahkan ia sempat mengira bahwa dirinya hanya kurang berolahraga karena musim dingin. Namun setelah hasil rontgen keluar, dokter merasa ada yang ganjil.

"Dokter tanya, 'kapan Anda mengalami patah tulang?'. Tampaknya dia bisa melihat sejumlah sisa retakan di kedua tulang kering saya. Lalu dia bilang 'mungkin 10 tahun yang lalu?'," kata Crowe.

"Rupanya saya menyelesaikan film itu [Robin Hood] dengan dua kaki patah," kata Russell Crowe. "Semuanya demi seni. Tanpa gips, tanpa bebat, tanpa pereda nyeri, cuma kerja terus dan seiring waktu sembuh sendiri."