Lola Amaria buka suara setelah kegiatan menonton bersama alias nobar film dokumenter Eksil di Samarinda, Kalimantan Timur, disebut dibatalkan secara mendadak.
Nobar film dokumenter peraih Piala Citra 2023 yang mestinya digelar Kamis (22/2) itu dilaporkan terpaksa dibatalkan sehari jelang pelaksanaan dengan alasan belum ada surat izin keramaian.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tim EKSIL turut prihatin dan mohon maaf kepada teman-teman komunitas Aksi Kamisan Kalimantan Timur di kota Samarinda atas batalnya pemutaran film EKSIL tanggal 22 Februari," kata Lola dalam unggahan di Instagram, Rabu (21/2).
"Semoga masalahnya dapat terselesaikan dengan baik dan pemutaran tetap dapat dilaksanakan secepatnya," lanjutnya.
CNNIndonesia.com sudah meminta izin kepada Lola untuk mengutip unggahan tersebut.
Kelompok Aksi Kamisan Kalimantan Timur pada Rabu (21/2) mengunggah pernyataan bahwa acara nobar Eksil yang mestinya digelar Kamis (22/2) dibatalkan secara sepihak.
"Agenda Nonton Bareng Film EKSIL di Kota Samarinda dengan terpaksa batal, padahal 146 penonton sudah membeli tiketnya," tulis Aksi Kamisan Kalimantan Timur dalam unggahan di media sosial.
"H-1 Hari Rabu (21/2/2024), sehari jelang Nobar EKSIL di CGV Samarinda, pada pukul 10.59 WITA, salah satu koordinator Nobar EKSIL mendapat pesan Whatsapp dari salah satu staf CGV Samarinda, mengatakan pihak mereka belum bisa menanyangkan film EKSIL," lanjutnya.
Pihak Aksi Kamisan Kaltim menyebut sikap CGV tersebut "berbalik 180 derajat" dibandingkan ketika mereka datang pertama kali untuk menyewa salah satu studio di sana yang berkapasitas 146 penonton.
Pihak Aksi Kamisan Kaltim juga menyebut mereka sudah memberikan uang muka sebesar Rp2 juta sebagai tanda jadi acara itu.
"Setelah kami bertemu untuk Kordinasi Pihak CGV menyampaikan jika acara Nobar ini bisa dilaksanakan jika Kami dan Pihak CGV MENGURUS SURAT IJIN KERAIMAIAN DI KEPOLISAN (Polresta Samarinda)," kata pihak Aksi Kamisan Kaltim.
"Syarat ini jelas di luar nalar dan ini jelas upaya pembungkaman demokrasi, pengekangan hak kebebasan berekspresi, dimana kita tau bersama Film EKSIL ini sudah tayang diberbagai Bioskop tanah Air," lanjutnya.
CNNIndonesia.com sudah mendapat izin dari pihak Aksi Kamisan Kaltim untuk mengutip unggahan tersebut. Pihak CGV juga sudah dihubungi terkait hal ini, tapi belum ada respons.
Film dokumenter Eksil mengangkat cerita tentang mahasiswa Indonesia yang dikirim pemerintah ke Uni Soviet (Rusia) dan China. Namun, para mahasiswa itu tak bisa pulang imbas peristiwa 1965.
Mereka kemudian terdampar dan melintasi banyak negara tanpa status, hingga kesulitan mencari negara yang mau menampung.
Warga negara Indonesia yang menjadi eksil itu juga terpaksa putus kontak dengan keluarga di Indonesia. Tak hanya itu, mereka juga turut menjadi korban perubahan kondisi politik di Indonesia pada 1960-an.