David Ehrlich berpendapat Na Hong-jin bermain-main dengan kiasan dan unsur-unsur tradisional film horor, serta kebudayaan Korea dalam menyajikan teror kepada penonton.
"Film horor yang dirancang menyerang Anda seperti virus, secara perlahan melumpuhkan pertahanan Anda sehingga dapat membangun dan menimbulkan kerusakan nyata," penilaian David.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"The Wailing membutuhkan waktu untuk meresap ke dalam kulit Anda, tetapi saat ia menjalin mantranya yang gelap dan kuat, ia meninggalkan Anda dengan rasa takut yang tak tergoyahkan yang jarang bisa dimunculkan oleh film horor Hollywood," puji David Hughes.
Apresiasi yang tinggi terhadap Na Hong-jin juga diberikan Phil Hoad dari Guardian yang memberikan nilai sempurna, 5/5, karena membuat penonton masuk ke jurang ketakutan dan takhayul yang intens melalui The Wailing.
"Lapisan-lapisan tersembunyi begitu tebal, sehingga Na Hong-jin tak hanya bermain dengan sifat kejahatan, tapi juga dalam proses memanggil sesuatu yang sebenarnya ada di depat mata Anda. Sebuah situasi yang sangat meresahkan," tulisnya.
![]() |
The Wailing menceritakan sebuah misteri di desa kecil bernama Gokseong. Semua bermula dari kematian sejumlah warga desa yang diduga akibat penyakit.
Sekelompok orang mulai curiga orang Jepang yang baru datang ke desa tersebut menjadi penyebab penyebaran penyakit tersebut. Atas desakan warga desa, polisi menyelidiki tentang orang Jepang tersebut.
The Wailing bisa disaksikan di Catchplay+.