Sehari setelah dirawat kembali di RS, Ghassaan mengatakan kondisi ayahnya sudah lebih stabil. Namun, saat itu Donny belum sadarkan diri karena diberi obat bius agar bisa istirahat.
Selain itu, satu hari sebelum wafat, Ghassaan juga menyatakan ada kemajuan pada diri Donny. Kemajuan itu membuat dokter menurunkan dosis obat yang diberikan kepada Donny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi Donny Kesuma menurun kembali pada Selasa (19/3) sore. Dokter pun melakukan tindakan dengan memberikan kembali obat dosis tinggi hingga pompa manual jantung kepada aktor yang juga mantan atlet softball itu.
"Ternyata di sana sudah dikasih untuk penyelamatan, dikasih obat dosis tinggi lagi, dan itu sudah tidak bisa ditinggikan lagi," jelas Ghassaan.
"Akhirnya kami beberapa menit melihat tensi, dokter yang lebih mengerti. Ternyata ada penurunan. Akhirnya 20 menit terakhir, keluarga dan dokter memutuskan untuk melakukan pompa pada jantung. Namun, sudah 20 menit, sayangnya papa enggak bisa ketolong," tambahnya.
Donny Kesuma meninggal dunia saat bulan Ramadan masih berjalan di hari ke-8. Kepergiannya membuat rencana keluarganya kandas.
Ghassaan mengatakan awalnya dia sudah memiliki rencana Lebaran dengan ayahnya untuk pulang kampung. Namun, Lebaran tahun ini bakal dirayakan secara berbeda.
"Perasaan kami campur aduk. Tadinya kami harusnya happy akan Lebaran, mau pergi-pergi, sudah bikin rencana. Namun, Allah bertakdir lain," ujarnya.
"Rencana bulan Ramadan pastinya setiap Lebaran kami tradisi mau pulang kampung," imbuhnya. "Sayangnya Allah berkehendak lain. Tahun ini kami Lebarannya berbeda, kami enggak bisa ke sana bareng-bareng. Mungkin papa nanti temani dari atas."