Pangeran William pun baru muncul lagi ke publik dua hari setelahnya untuk bertemu penyintas Holocaust. Perhatian publik kala itu fokus pada leher dan belakang telinga pewaris takhta Kerajaan Inggris yang diduga memar.
Kensington Palace tak memberikan pernyataan sama sekali terkait kondisi William.
![]() |
Rumor kala itu semakin menggila karena netizen mengaitkan pembatalan jadwal William pada 27 Februari dengan berita salah satu anggota keluarga kerajaan yang ditemukan meninggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thomas Kingston, suami dari Lady Gabriella Windsor, ditemukan meninggal pada 25 Februari akibat luka di kepala saat berusia 45 tahun. Guardian (1/3) memberitakan ada senjata di dekat tubuh Kingston.
"Polisi yakin kematian tersebut tidak mencurigakan. Pemeriksaan postmortem telah dilakukan oleh Dr Jones, seorang konsultan histopatologi, dan penyebab kematian sementara telah diketahui karena luka traumatis di kepala."
Kendati demikian, pemberitaan itu membuat netizen mengaitkannya dengan situasi William, dan menyebutnya terlibat dalam situasi tersebut. Ada pula yang bergosip kematian Kingston berhubungan dengan rumah tangga Kate dan William.
Di sisi lain, nama Rose Hanbury pun terseret dalam permasalahan itu. Namanya kembali disebu-sebut setelah ia pada 2019 digosipkan menjadi selingkuhan Pangeran William.
Setelah dua bulan tidak terlihat publik, tabloid internasional termasuk TMZ menerbitkan satu foto paparazi yang menampilkan perempuan diduga Kate di kursi penumpang mobil bersama ibunya saat berkendara melalui Windsor.
Foto itu tidak dipublikasikan pers Inggris. Mereka berhati-hati dalam menampilkan foto paparazzi dari keluarga kerajaan setelah mereka disalahkan atas kematian Putri Diana.
Foto yang tampak buram itu menunjukkan perempuan diduga Kate dengan leher tertutup dan kacamata hitam besar. Namun, banyak orang tak percaya itu adalah Kate, terutama setelah menghilangnya tahi lalat di atas bibir Princess of Wales itu.
Kensington Palace tiba-tiba mengunggah foto Kate bersama ketiga anaknya ke media sosial. Hal itu dilakukan sebagai bentuk tradisi tiap tahun untuk merayakan Hari Ibu yang dirayakan 10 Maret di Inggris.
Takarir foto kala itu menyatakan Pangeran William yang mengambil foto untuk mengabadikan momen tersebut. Foto itu pun muncul seolah untuk memastikan tak ada yang meninggal atau bercerai dalam rumah tangga Kate dan William.
Namun, hal tersebut bertahan sesaat. Mata-mata tajam netizen melihat banyak kejanggalan dalam foto itu. Kantor-kantor berita pun menarik foto yang telah dipublikasikan itu dengan mengatakan foto Kate hasil manipulasi.
Tinjauan awal CNN menemukan setidaknya dua area dalam foto yang berpotensi dimanipulasi. Bagian itu yakni manset lengan Putri Charlotte, dan ritsleting di sisi kiri jaket Kate.
AP juga menunjukkan ada "ketidakkonsistenan dalam penempatan" lengan Charlotte.
"Jika diperiksa lebih dekat, tampaknya sumber telah memanipulasi gambar itu," demikian catatan AP.
Mereka lantas menyatakan foto itu telah dimanipulasi "dengan cara yang tidak memenuhi standar foto AP." Reuters juga menyatakan sampul tidak sejajar yang menjadi bukti foto telah diubah.
Lanjut ke sebelah...