Yang juga ingin saya apresiasi adalah bagaimana hampir semua elemen dalam Shogun ini menonjol. Mulai dari pemilihan aktor tepat, didominasi aktor ternama Jepang, skenario rapi, scoring minim tapi tetap memiliki nuansa, properti akurat, kostum elegan nan mewah, hingga dialog puitis yang menyimpan makna tersirat.
Sangat terlihat bagaimana para kreator, produser, penulis skenario, sutradara, aktor, hingga seluruh kru menghormati novel karya James Clavell yang menjadi sumber adaptasi utama.
Juga, bagaimana dari Clavell hingga kreator serial tetap menghormati tokoh sejarah nyata yang menjadi inspirasi penciptaan karakter dalam Shogun meskipun dibalut menjadi kisah fiksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu lama saya tidak menemukan serial yang bagus hingga merasa tidak ingin Shogun ini berakhir. Rasanya saya sudah lama tidak merasakannya sejak Game of Thrones berakhir. Tidak heran juga jika Shogun kerap disandingkan dengan Game of Thrones, saya pun melihat kemiripannya.
Sayangnya Game of Thrones membuat saya kecewa, yang juga dirasakan banyak penonton setia lainnya, dengan cara para kreator mengakhiri serial epik tersebut.
Tapi tidak begitu dengan Shogun. Penonton, termasuk saya, menginginkan serial ini berlanjut hingga musim-musim berikutnya. Padahal, tidak ada lagi pertanyaan yang tersisa dari nasib semua karakter. Semua sudah terjawab, jelas, dan mencapai "akhir" yang mereka layak dapatkan.
![]() |
Meskipun rasanya harapan musim kedua tidak bakal diindahkan, tidak ada perasaan kecewa selepas menyelesaikan Shogun. Segala lini tampak sempurna, kisahnya dibalut dengan rapi, performa para aktor juga menakjubkan.
Saya berharap Shogun diganjar banyak piala dalam musim penghargaan tahun depan, terutama untuk Anna Sawai yang menghidupkan karakter Toda Mariko dengan sangat menawan dan tanpa cela.
Saya sangat setuju jika Shogun merupakan serial terbaik tahun 2024. Just give them the awards already!