Teriakan penonton begitu nyaring saat melodi lagu tersebut muncul untuk pertama kalinya sejak 2009. Selama lima menit, Avenged Sevenfold menjadi penguasa waktu yang membuat ribuan penggemarnya kembali ke masa lalu.
Banyak orang mungkin hanya mengetahui satu lagu Avenged Sevenfold, yakni Dear God. Namun, lagu Dear God adalah pintu masuk saya dan banyak orang di luar sana untuk menjadi penggemar A7X.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tumbuh dari keluarga yang tinggal di luar Jawa dan hanya mendengarkan lagu A7X di playlist operator warnet, dan akhirnya bisa mendengar setlist dengan lagu masa kecil saya secara langsung, konser ini bagi saya adalah a whole different roller coaster of emotion.
Hingga kemudian, lagu A Little Piece of Heaven adalah penutup yang pas dari konser ini sekitar pukul 22.39 WIB, mengingat lagu ini menjadi party anthem untuk penggemar Avenged Sevenfold dan dihiasi circle pit dan mass karaoke di seluruh stadion.
Bila orang-orang bertanya kepada saya bagaimana rasanya berada di konser itu, saya akan menganalogikannya seperti menonton film Spider-Man: No Way Home.
Ada beberapa hal yang membuat saya hormat berlebih kepada Avenged Sevenfold. Mereka rela memangkas lagu We Love You dari album terbaru yang biasanya ada saat tur Amerika untuk memberikan fan service secara maksimal kepada fanbase terbesar mereka di dunia.
Sebagai videografer, satu hal menakjubkan yang harus saya apresiasi ialah aksi videotron panggung mereka. Saya tahu Avenged Sevenfold merupakan band yang tidak ketinggalan zaman, dan tetap mengikuti teknologi untuk penampilan mereka.
Namun, kehadiran Artificial Intelligence (AI) di videotron mereka membuat saya benar-benar terkagum dan bertanya-tanya tentang bagaimana mereka bisa mengaplikasikan AI di live show tersebut.
![]() |
Memang tetap ada segelintir catatan kecil soal konser ini. Beberapa yang muncul dari obrolan para penggemar adalah panggung tempat A7X dan dua band pembuka tampil dirasa terlalu rendah.
Hal itu membuat penonton kategori festival tidak bisa melihat jelas ke panggung saat banyak ponsel sudah terangkat untuk merekam.
Satu hal lain yaitu mushola yang terlalu kecil untuk menampung penonton yang ingin beribadah. Namun, hal itu terbantu berkat tertibnya penggemar Avenged Sevenfold.
Akhir kata, konser ini memang jadi konser Avenged Sevenfold pertama saya. Namun saya bisa jamin, konser ini tidak akan menjadi konser Avenged Sevenfold terakhir yang akan saya tonton.
Lihat Juga : |