Di sisi lain, muncul kontroversi di balik ramainya penyebaran poster AI-generated All Eyes on Rafah. Banyak yang menyayangkan hal tersebut karena sesungguhnya para artis bisa mengunggah foto riil atau hasil karya seniman sesungguhnya.
Banyak netizen termasuk seniman menilai begitu banyak foto serta situasi nyata di Palestina yang bisa dibagikan di media sosial untuk menyadarkan lebih banyak orang mengenai situasi di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tolong hentikan membagikan AI bertuliskan 'All Eyes on Rafah.' Ada orang yang benar-benar berada dalam konflik ini. Jangan kurangi rasa kemanusiaanmu hanya demi tren Instagram. Saya tahu maksud kalian, tapi kita harus gunakan energi ini untuk menyebarkan fakta dan suara Palestina," cuit netizen.
"Palestina harus merekam dan mencatat semua yang mereka rasakan dan terjadi di Rafah supaya dunia percaya, tapi orang-orang malah membagikan template AI-generated itu benar-benar aneh," kata warganet yang lain.
Alana Hadid juga buka suara mengenai gambar AI itu. Ia mengedukasi pengikutnya lebih lagi mengenai situasi di balik gambar tersebut. Ia juga mengajak orang-orang tak hanya berhenti dari menyebarkan gambar tersebut.
"Berbicara lah dengan orang-orang Palestina. Ikut gerakan, tonton video dan kenali fakta di lapangan dan sejarahnya," tulis Alana Hadid.
"Performative activism tidak membantu, tapi mengedukasi diri dan sustained activism yang membantu. Dorong dirimu untuk bisa keluar dari zona nyaman. Reposting saja tidak cukup," kakak Gigi Hadid ini menekankan.
Pasukan militer Israel meluncurkan serangan udara ke sebuah kamp pengungsian di Rafah, selatan Gaza, pada Minggu (26/5), hingga menewaskan sedikitnya 45 orang dan melukai 200 lainnya.
Serangan itu dilakukan Israel dua hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) pada Jumat (24/5) memerintahkan Israel untuk menghentikan rencana menggempur Rafah.
ICJ juga memerintahkan Negeri Zionis untuk menjamin keamanan perbatasan Rafah agar bantuan kemanusiaan bisa mencapai warga sipil tanpa hambatan.
Israel mengklaim serangan itu menargetkan kompleks Hamas. Dua pejabat senior Hamas diklaim tewas dalam serangan tersebut.
Kendati begitu, serangan udara itu pada kenyataannya menyebabkan kebakaran hebat pada tenda-tenda warga sipil yang mengungsi. Banyak anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia tewas akibat kebakaran tersebut.
Serangan ini terjadi hanya selang beberapa hari setelah ICJ pada Jumat (24/5) memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah.