Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap II tahun 2024 di Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten resmi ditutup pada Jumat (7/6).
Bupati Klaten Sri Mulyani yang menghadiri langsung upacara penutupan menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan TMMD Sengkuyung di Klaten. Sri Mulayni menilai, TMMD menjadi upaya bersama untuk merajut nasionalisme.
Dirinya berharap, TMDD dapat mempererat kemanunggalan TNI dan rakyat dan menjaga kerukunan, serta memberi dampak nyata dalam pengembangan kawasan pedesaan di Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan dan sekitarnya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Forkopimda, TNI, POLRI, seluruh unsur komponen rakyat Kabupaten Klaten yang tentunya berpartisipasi dalam TMMD ini dan dalam membangun Kabupaten Klaten yang semakin maju, mandiri, dan sejahtera," kata Sri Mulyani.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0723 Klaten, Letkol Czi Bambang Setyo Triwibowo membacakan amanat dari Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi yang menyatakan bahwa TMMD Sengkyung merupakan kesempatan membangun kerja sama dan sinergitas antara TNI dengan seluruh komponen bangsa.
"Pada kesempatan ini, saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personel Polri, unsur pemerintah daerah, dan masyarakat yang telah bekerja secara maksimal sehingga seluruh sasaran TMMD baik fisik maupun non-fisik," kata Mayjen Deddy.
Kegiatan TMMD Sengkuyung tahap II 2024 Desa Karangdukuh dimulai pada 8 Mei lalu dan dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono. Program ini memiliki sasaran fisik antara lain betonisasi jalan sepanjang 210 meter dengan lebar 4 meter, pembangunan talud jalan sepanjang 210 meter dengan tinggi 4 meter, jambanisasi sebanyak 4 unit, serta rehab 4 unit rumah tak layak huni.
Selain sasaran fisik, program ini juga menargetkan sasaran non fisik berupa wawasan kebangsaan, penyuluhan berita hoaks, penyuluhan adminduk, dan penyuluhan kenakalan remaja.
Adapun Desa Karangdukuh, Jogonalan terpilih sebagai lokasi program TMMD Sengkuyung tahap II 2024 karena keterbatasan akses jalan antar desa yang menghambat akses pertanian dan perekonomian masyarakat.
(adv/adv)