Beberapa kritikus juga tidak luput menilai Godzilla Minus One impresif secara teknis. Sebagian besar ulasan itu mengakui VFX atau efek visual film itu punya kualitas apik, meski diproduksi dengan biaya pas-pasan.
Film yang dibuat dengan bujet sekitar US$10 juta hingga US$15 juta tersebut mengumpulkan US$115,8 juta dari box office global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ulasan kritikus dalam Time Out bahkan memuji kemampuan sutradara Takashi Yamazaki dengan memberinya julukan penyihir VFX Jepang.
Namun, Godzilla Minus One juga tidak luput dari komentar kurang puas. Walau tak masif, beberapa kritikus menilai film itu terasa biasa saja dan tidak terlalu spesial.
"Menyentuh hati dan sering kali menakjubkan, penyihir VFX Jepang Takahasi Yamazaki menghadirkan film kaiju terbaik dalam beberapa dekade," ungkap Philip De Semlyen, kritikus Time Out.
"Menurutku, ini bukan film yang bagus atau semacamnya... Ini cukup. Ada beberapa momen bagus, tetapi saya tidak tergila-gila karena itu," ujar Major dari FilmWeek.
Godzilla Minus One ditulis dan diarahkan sutradara Takashi Yamazaki yang mengarahkan Lupin III: The First, Space Battleship Yamato, Parasyte: Part 1 dan part 2, hingga Stand by Me Doraemon dan sekuelnya.
Ryunosuke Kamiki didapuk menjadi pemeran utama Godzilla Minus One sebagai Koichi Shikishima. Ia bersanding dengan Minami Hamabe, Yuki Yamada, Munetaka Aoki, Hidetaka Yoshioka, Sakura Ando, dan Kuranosuke Saski dalam film tersebut.
Godzilla Minus One menjadi pemenang kategori Best Visual Effects dalam Academy Awards ke-96 atau Piala Oscar 2024 pada Minggu (10/3) waktu AS.
Kemenangan tersebut membuat Godzilla Minus One menjadi film pertama dalam waralaba Godzilla yang memenangkan Piala Oscar dalam nominasi pertamanya dalam tujuh dekade sejarah saga itu.
(frl/chri)