Review Serial: The Boys Season 4

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Minggu, 21 Jul 2024 19:00 WIB
Review The Boys 4: Banyak waktu terbuang untuk subplot dan penceritaan lambat, tapi terbayarkan dengan akhir episode mencengangkan.
Review The Boys season 4: Banyak waktu terbuang untuk subplot dan penceritaan lambat, tapi terbayarkan dengan akhir episode mencengangkan.(Prime Video)
img-title Christie Stefanie
3
Review The Boys 4: Banyak waktu terbuang untuk subplot dengan penceritaan yang lambat, tapi semua terbayarkan di akhir episode yang mencengangkan.

Melalui Firecracker pula ditampilkan loyalitas tanpa batas dan dalam level berbeda kepada Homelander. Sayangnya, Homelander hanya peduli diri dan kepuasannya sendiri. Saya amat menantikan pengembangan karakter Firecracker musim depan setelah ia mulai memperlihatkan tanda-tanda kekecewaan dan keraguan jelang akhir season 4.

A-Train menjadi satu-satunya karakter original yang sangat jelas mengalami pengembangan signifikan dan dinantikan kembali pada musim selanjutnya, setelah "menghilang" jelang akhir season 4. Demikian juga Black Noir yang tampak mulai menikmati kesadisan ala Homelander.

Serial The Boys season 4 (2024). (Prime Video)Review The Boys season 4: Black Noir mengalami perkembangan signifikan terutama jelang akhir musim empat dan menjadi sumber kelucuan saat ini. (Prime Video)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal lain yang menurut saya masih perlu diapresiasi adalah tim kreatif yang tak pernah kehabisan ide untuk menampilkan adegan-adegan gore dan seksual yang baru di tiap episode dan musim.

Adegan-adegan tersebut tetap out of the box hingga ada yang rasanya sulit untuk disaksikan. Adegan itu tak lain dan tak bukan hadir dari Homelander. Penampilan Antony Starr sebagai Homelander tetap menjadi yang menakutkan musim ini.

Musim terbaru semakin menegaskan karakternya sangat jahat tanpa ampun, tiada penjelasan valid di balik kesadisannya, dan seperti tak ada upaya menghadirkan redemption arc jelang semesta The Boys berakhir.

Jika melihat akhir season 4, memang sangat tipis rasanya untuk bisa melihat redemption arc dari karakter-karakter antagonis dalam semesta The Boys. 

Meski selalu baru, adegan gore dan seks sudah tak bisa lagi menjadi tumpuan The Boys untuk membuat penonton bertahan menyaksikan tiap episodenya.

Dengan begitu banyak hal yang terjadi sepanjang musim keempat, waktu terbuang begitu saja untuk subplot, dan adegan yang berulang-ulang hingga jalan di tempat.

Penulis seolah ingin mengembalikan The Boys season 4 to its core melalui episode 8. Finale berjuang menyatukan dan menyeimbangkan semuanya menjadi satu episode yang bisa memuaskan penonton, termasuk kehadiran para karakter Gen V yang tak sekadar numpang lewat sebagai kameo.

Oleh sebab itu, tim kreatif dan penulis perlu memastikan musim kelima sebagai penutup The Boys memiliki cerita yang segar, solid, dan terarah untuk merevitalisasi hingga menyatukan semua alur cerita yang berbeda.

Sehingga, serial The Boys bisa membungkus semua kisah dengan memberikan akhir cerita yang memuaskan dan menghormati potensi yang dimunculkan sejak pertama kali tayang pada 2019.

(chri/chri)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER