Dokter dan Asisten Pribadi Ditangkap atas Kematian Matthew Perry

CNN Indonesia
Jumat, 16 Agu 2024 07:00 WIB
Jaksa menangkap dan mendakwa lima orang, termasuk dokter dan asisten, atas kematian Matthew Perry akibat overdosis ketamin.
Jaksa menangkap dan mendakwa lima orang, termasuk dokter dan asisten, atas kematian Matthew Perry akibat overdosis ketamin. (Getty Images via AFP/Frazer Harrison)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lima orang ditangkap terkait penyelidikan kasus narkoba atas kematian Matthew Perry. Departemen Kehakiman pada Kamis (15/8) pagi mengumumkan dokter dan asisten bintang Friends itu termasuk yang ditangkap pihak berwajib.

Variety memberitakan orang terdekat Matthew Perry itu ditangkap atas dugaan "mengambil keuntungan" dari aktor dengan menjual ketamin kepadanya. Mereka juga termasuk jaringan kriminal bawah tanah yang luas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jaringan ini mencakup asisten yang tinggal di rumah, berbagai perantara, dua dokter medis, dan sumber utama pasokan narkoba yang dikenal sebagai 'The Ketamin Queen'," kata Jaksa AS Martin Estrada dalam pembacaan dakwaan.

"Para terdakwa mengambil keuntungan dari masalah kecanduan Matthew Perry untuk memperkaya diri mereka sendiri. Mereka tahu apa yang mereka lakukan salah. Mereka tahu apa yang mereka lakukan berisiko membahayakan Tuan Perry, tetapi mereka tetap melakukannya."

"Pada akhirnya, para terdakwa ini lebih tertarik untuk mengambil untung dari Tuan Perry daripada peduli dengan kesejahteraannya," bunyi dakwaan tersebut.

Terdakwa utama kasus ini adalah dokter Salvador Plasencia dan pengedar narkoba Jasveen Sangha. Kedua orang itu bekerja sama dengan dokter Mark Chavez, serta asisten Perry yang tinggal di rumahnya bernama Kenneth Iwamasa.

[Gambas:Video CNN]



Ada juga seorang "broker" bernama Erik Fleming untuk mendapatkan ketamin dan menjualnya kepada Perry. Chavez, Iwasama, dan Fleming telah mengaku bersalah atas berbagai tuduhan.

Selama periode dua bulan musim gugur 2023, mereka mendistribusikan sekitar 20 botol ketamin kepada Matthew Perry dengan imbalan uang tunai sebesar US$55.000 atau sekitar Rp867,5 juta (US$1=Rp15.773).

Plasencia dalam sebuah pesan teks pada 2023 menghina Perry dengan menulis, "Aku ingin tahu berapa banyak yang akan dibayar oleh orang tolol ini."

Pada suatu kesempatan, Plasencia menyuntik Perry dengan ketamin ilegal dan menyaksikan aktor itu "membeku dan tekanan darahnya melonjak," kata Estrada.

"Meskipun demikian, ia meninggalkan botol ketamin tambahan diberikan kepada terdakwa Iwamasa untuk diberikan kepada Tuan Perry," tuturnya. Dakwaan pun mencatat bahwa Iwasama tidak memiliki pelatihan medis.

Plasencia juga memberi tahu pasien lain pada Oktober 2023, bulan ketika Perry meninggal, bahwa aktor itu "semakin tidak terkendali karena kecanduannya," menurut Estrada. "Meskipun demikian, terus menawarkan ketamin kepada Perry."

Plasencia menghadapi hukuman maksimal 120 tahun penjara federal.

Lanjut ke sebelah...

Kejahatan Dokter dalam Kematian Matthew Perry

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER