Rayuan itu pun bukan hanya sekali. Ia beberapa kali menunjukkan pesonanya lewat tarian-tarian memikat dan tatapan mata yang intens kepada penonton.
Berbagai momen itu mengingatkan saya dengan awal mula nama Bruno Mars populer di kampung halamannya saat kecil. Pada masa itu, anak kecil bernama Bruno Hernandez menjadi topik hangat karena sangat mirip saat menirukan gaya Elvis Presley.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aura itu tampaknya melekat selamanya dalam diri Bruno Mars, dan terbukti langsung ketika dirinya beraksi di hadapan ratusan ribu penonton di JIS.
Pertunjukan itu tentu tak lengkap jika Bruno Mars tidak mengajak penonton berkaraoke lewat lagu-lagu populernya. Ia membawakan Versace on the Floor, It Will Rain, Marry You, hingga Runaway Baby secara berurutan.
Sesi karaoke itu berlanjut saat medley lagu hit lain dinyanyikan Bruno Mars sambil bermain piano. Ia mengajak penonton menyanyikan Young, Wild & Free, Grenade, Talking to the Moon, Nothin' On You, Leave the Door Open, bahkan Die With A Smile.
Saya agak menyayangkan karena lagu-lagu sejuta umat itu dinyanyikan sedikit saja. Namun, di sisi lain, saya mencoba memahami usaha Bruno Mars membawakan semua lagu populernya meskipun hanya sebagian.
![]() |
Pertunjukan mulai menapaki bagian akhir saat Bruno Mars galau bareng penonton lewat lagu Talking to the Moon. Lagu ini mengakhiri sesi karaoke sekaligus menjadi kesempatan bagi penggemar untuk bergalau sekeras-kerasnya.
Tiga lagu hit kemudian dipilih sebagai senjata pemungkas Bruno Mars untuk mengakhiri hari pertama konsernya di Jakarta: Locked Out of Heaven, Just The Way You Are, dan Uptown Funk.
Trisula penutup yang terbukti ampuh di negara lain itu juga sama magisnya saat dibawakan di Indonesia. Penonton menghabiskan sisa energi mereka dengan berjingkrak-jingkrak selama tiga lagu penuh.
Hari pertama Bruno Mars Live in Jakarta itu pun berakhir dengan memuaskan. Sebagian besar penonton terlihat pulang dengan kegembiraan dan senyum lebar.
Pertunjukan Bruno Mars dari awal hingga akhir juga layak mendapatkan predikat bintang lima. Begitu pula dengan manajemen kerumunan di area venue yang relatif tidak banyak masalah.
Hanya saja, aliran udara di dalam lokasi konser memang cukup pengap dan gerah, meski saya pribadi tidak sampai merasa sesak.
Pengalaman menonton konser di JIS, lagi-lagi, masih dihantui momok perjalanan pulang yang memakan waktu lama. PR pengelola stadion ini ternyata belum juga tuntas meski sudah berkali-kali mendapat sorotan.
@zonasuntergoesto #timnasindonesia #indonesia #macet #jakartainternationalstadium #brunomars #jis #fyp #fyi ♬ Die With A Smile - Lady Gaga & Bruno Mars(end)