Lil Rod yang mengerjakan album terbaru Diddy Combs sebagai produser juga melayangkan satu gugatan. Pria itu menuding menjadi korban pemerasan ilegal sang rapper.
Sean Diddy Combas, ujar Lil Rod, memaksanya membeli narkoba, mencari pekerja seks, dan merekam tindakan seks. Ia juga mengaku pernah dilecehkan tanpa persetujuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pekerja di kapal pesiar yang pernah disewa keluarga Combs turut menggugat sang rapper. Grace O'Marcaigh menuduh Sean Diddy dan putranya melakukan pelecehan seksual.
Ia menuding Sean Diddy dan anaknya menciptakan "lingkungan pesta pora" dengan pekerja seks dan selebritas papan atas.
McKinney mengklaim pernah dibius, kemudian dilecehkan oleh Sean Diddy. Peristiwa itu terjadi ketika dirinya masih 22 tahun pada 2003.
Ia juga mengaku berulang kali dikecam dan dipojokkan di dunia modeling sejak insiden tersebut.
April Lampros menjadi sosok kedelapan yang menggugat Sean Diddy. Ia mengaku pertama bertemu Sean Diddy saat menjadi mahasiswa di New York pada 1994.
Ia kemudian mengalami peristiwa kekerasan seksual yang menakutkan hingga empat kali sepanjang awal 2000-an.
Adrie English, aktris film dewasa, menggugat dengan tuduhan bahwa Sean Diddy memanfaatkan dirinya sebagai "pion seksual untuk kesenangan dan keuntungan finansial orang lain".
English dulunya merupakan seorang aktris film dewasa yang bekerja untuk Sean Diddy. Kejadian itu dialami sang aktris saat Sean Diddy Combs menggelar White Parties di New York dan Miami.
Richards mengajukan gugatan setelah berada di tengah kasus Sean Diddy dan Cassie Ventura. Pria tersebut mengaku melihat sendiri kekerasan Sean Diddy terhadap Ventura.
Dawn Richards juga bersaksi bahwa Sean Diddy pernah mengancam nyawa dirinya jika mencoba mengintervensi.
Thalia Graves menjadi nama terbaru yang menggugat Sean Diddy. Ia menggugat dengan tuduhan kekerasan seksual hingga distribusi video pornografi.
Dalam gugatan itu, Diddy dan Sherman dituduh memerkosa korban di sebuah studio rekaman di Kota New York pada 2001. Graves mengaku saat itu dibius, diperkosa, hingga direkam tanpa persetujuan oleh Sean Diddy dan Sherman.
Pada November 2023, korban lantas mengetahui adanya rekaman video kejadian tersebut. Hal itu pun membuktikan Diddy dan Sherman telah menjual video rekaman sebagai pornografi.
(frl/end)