Penyanyi sekaligus produser Zico membantah telah membaca laporan internal kontroversial HYBE yang berisi hinaan kepada banyak artis lain, termasuk member idol group yang masih di bawah umur.
Laporan internal itu merupakan berisikan tren industri yang setiap pekan dibagikan kepada pimpinan perusahaan HYBE. Zico sendiri merupakan pendiri KOZ Entertainment yang telah diakuisisi HYBE sejak November 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan hanya saya tidak pernah melihat dokumen seperti itu, saya juga tidak pernah membaca email tersebut," kata Zico di akun Instagram-nya. "Saya baru mengetahui bahwa saya termasuk dalam daftar email tersebut melalui artikel berita."
"Saya meminta KOZ Entertainment untuk mengonfirmasi bahwa saya tidak pernah membuka berkas tersebut sebelum membuat pernyataan ini," tulis Zico seperti diberitakan Korea JoongAng Daily, Kamis (31/10).
Hal tersebut disampaikan setelah media lokal, Hankyoreh, memberitakan bahwa pimpinan HYBE Bang Si-hyuk memerintahkan agar Zico dimasukkan dalam daftar email yang menerima "analisis" dari artis K-pop lainnya.
Sehingga, banyak pihak berpendapat Zico selama ini mengetahui laporan yang berisikan begitu banyak hinaan, kata-kata tak pantas, termasuk komentar jahat mengenai fisik artis lain dalam industri K-pop.
Laporan internal tersebut mendapat kecaman awal bulan ini selama audit parlemen ketika HYBE ketahuan menyusun konten yang merendahkan artis K-pop dari agensi lain dan membagikannya kepada para eksekutif.
Min Hyung-bae dari Partai Demokrat Korea selama audit yang diadakan Departemen Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata mencecar COO HYBE Kim Tae-ho.
Min Hyung-bae mengungkapkan dokumen internal HYBE yang bertajuk Weekly Music Industry Report atau Laporan Industri Musik Mingguan yang berisikan tinjauan tren industri.
Dalam laporan tersebut, Min Hyung-bae menyoroti penggunaan kata-kata yang tidak pantas dalam mendeskripsikan idol lain, terutama terkait fisik mereka. Ulasan ini disusun setiap pekan dan dibagikan ke eksekutif HYBE dan sub-labelnya.
Konten tersebut mencakup frasa seperti, "Terlalu banyak operasi plastik," "Sangat jelek" dan "Terlalu pendek sehingga tampak menyedihkan." Hinaan dalam laporan tersebut bahkan untuk artis-artis anak perusahaan HYBE.
Menteri Kebudayaan Yu In-chon, yang hadir, juga menyampaikan kekhawatiran, dengan mengatakan, "Ungkapan-ungkapan itu terlalu kasar. Itu berlebihan, terutama mengingat karyawan dan keluarga mereka mungkin melihat dokumen-dokumen ini."
CEO HYBE Lee Jae-sang menyampaikan permintaan maaf pada Selasa (29/10) atas dokumen tersebut dan telah mencopot penulis, salah satu eksekutif dalam perusahaan, dari jabatannya.
(chri)