Eks CEO ADOR Min Hee-jin mengajukan gugatan baru berkaitan dengan dugaan pencemaran nama baik. Gugatan itu ditujukan kepada beberapa pihak, termasuk mantan CEO HYBE Park Ji-won dan Kepala Humas HYBE Park Tae-hee.
Min Hee-jin lewat kuasa hukumnya dari Shin & Kim juga menggugat dua reporter Dispatch, Kim Ji-ho dan Park Hye-jin karena "menulis cerita palsu walau mereka sadar sepenuhnya akan niat HYBE".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kim Ji-ho dan Park Hye-jin, bahkan hingga sekarang, menulis artikel yang jauh dari kebenaran," ujar Shin & Kim, dikutip dari Korea JoongAng Daily pada Senin (2/12).
"Mereka menulis artikel berdasarkan cerita sepihak tanpa memverifikasi fakta. Kami harap laporan polisi ini dapat mengungkap kebohongan serius dan dapat diminta pertanggungjawaban," lanjutnya.
Sedangkan, dalam gugatan gugatan terhadap eks CEO HYBE dan Kepala Humas HYBE, pihak Min Hee-jin menuduh mereka "menggunakan percakapan pribadi yang dikumpulkan secara ilegal untuk membentuk opini negatif tentang Min".
Gugatan itu diajukan setelah Dispatch merilis laporan bahwa Min Hee-jin telah memanipulasi anggota NewJeans untuk keluar dari HYBE. Min Hee-jin juga disebut "mencoba merayu" para eksekutif di HYBE pada masa lalu untuk mencapai tujuannya.
Laporan itu mengungkit kembali percakapan daring Min Hee-jin dengan rekan-rekannya, termasuk obrolan dengan orang tua salah satu member NewJeans.
Gugatan ini datang setelah NewJeans memutuskan cabut dari ADOR dan HYBE dengan tudingan pelanggaran kontrak eksklusif oleh agensi tersebut dan pengabaian peringatan dari grup itu yang diumumkan pada 13 November 2024.
Langkah NewJeans tersebut jadi babak baru konflik mereka dengan ADOR dan HYBE yang sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.
Konflik dimulai dari pemecatan kreator grup tersebut, Min Hee-jin, kemudian tudingan para member mendapatkan perundungan dan diskriminasi, hingga nasib proyek yang tak jelas buntut pencopotan Min Hee-jin.
NewJeans juga merasa ADOR dan HYBE mengabaikan peringatan mereka dan selama 14 hari setelah ultimatum, Hanni, Haerin, Minji, Hyein, dan Danielle merasa perusahaan itu tak peduli terhadap nasib girl group tersebut.
(frl/end)