Daniel Craig Cerita Film James Bond yang Ia Anggap Mimpi Buruk

Daniel Craig mengakui ada satu film James Bond yang bintangi dan ia rasa sebagai yang terburuk. Bahkan ia menyebut film tersebut adalah "mimpi buruk".

Dalam perbincangan dengan siniar Awards Chatter dari The Hollywood Reporter dan diberitakan New York Post pada Senin (2/12), film tersebut adalah film keduanya sebagai Bond, Quantum of Solace, pada 2008.

Lihat Juga : Produser Ungkap Ciri-ciri James Bond Baru Penerus Daniel Craig

Salah satu alasan yang menyebabkan Craig benci dengan film itu adalah tiba-tiba ada mogok dari asosiasi penulis sinema Amerika Serikat, atau Writers Guild of America (WGA) pada 2007-2008.

"Itu mimpi buruk," kata Craig mengenang produksi tersebut.

"[Penulis] Paul Haggis belum selesai menulis naskahnya. Kemudian, dia pergi dan bergabung dengan mogok dan kami tak memiliki penulis. Jadi, kami tak punya naskah," kata Craig.

"Kami mestinya tak usah memulai produksi tersebut, tapi kami tetap lanjutkan," katanya. "Saya berakhir menulis banyak dari film itu, yang mana mungkin sebaiknya tidak saya bilang. Saya tak mau kredit. Itu tak masalah,"

[Gambas:Video CNN]

Alasan film itu tetap dilanjutkan mungkin logis mengingat biaya produksi film ini mencapai US$200-300 juta. Meski pada akhirnya mendulang box office hingga US$589,6 juta, film ini mendapat banyak ulasan pedas.

Di laman Rotten Tomatoes, Quantum of Solace menjadi film kedua James Bond versi Daniel Craig dengan nilai kritikus terendah, yakni 64 persen, setelah Spectre (2015) dengan 63 persen.

"Namun film ini akhirnya berhasil dirilis," katanya. "Ada sejumlah adegan luar biasa di dalam situ. Saya masih pakai pin [tulang] untuk membuktikannya,"

"Pada aspek tersebut [laga], ada banyak hal luar biasa di sana, tapi itu bukan film yang sepenuhnya berhasil," kata Craig. "Penuturannya tidak ada di sana,"

"Itulah pembelajaran besarnya. Memulai film tanpa naskah bukanlah ide yang bagus," kata Daniel Craig.

[Gambas:Youtube]

Daniel Craig terakhir memerankan James Bond dalam No Time to Die yang rilis pada 2021. Dirinya pun mengaku mengalami kesulitan dengan karakter James Bond yang kental dengan maskulinitas.

"Saya akan mengatakan bahwa salah satu keberatan terbesar saya untuk memerankan (Bond) adalah konstruksi maskulinitas," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan New Yorker.

"Maksud saya, kerentanan manusia selalu sangat menarik bagi saya. Kita semua rentan. Tidak peduli siapa Anda. Tidak peduli seberapa tangguh Anda, semua orang rentan. Namun, ini adalah bagaimana anak laki-laki dibesarkan, bagaimana pria diharapkan untuk berperilaku." tuturnya.