Park Chan-wook dan Bong Joon-ho Teken Petisi Pemakzulan Yoon Suk Yeol
Lebih dari 3.000 pelaku industri film Korea Selatan meneken petisi pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol, berdasarkan Asosiasi untuk Krisis dan Pemulihan Industri Film pada Minggu (8/12).
Petisi itu dibuka 30 jam sejak Kamis (5/12) hingga Jumat (6/12) dan telah mengumpulkan 3.007 tanda tangan dari 81 organisasi, sutradara Bong Joon-ho dan Park Chan-wook di antaranya.
Keduanya merupakan sutradara ternama Korea Selatan. Bong Joon-ho merupakan pemenang Piala Oscar berkat film Parasite. Sedangkan Park Chan-wook dianggap sebagai salah satu pembuat film paling terkemuka di sinema Korea Selatan dan sinema dunia abad ke-21.
Korea JoongAng Daily memberitakan total 239 aktor berpartisipasi dalam petisi tersebut selain sutradara, mahasiswa, kritikus, agen pemasaran, produser, staf film, dan penonton teater.
"Deklarasi darurat militer pada hari Selasa adalah sesuatu yang berada di luar akal sehat," bunyi petisi itu.
"Bahkan ketika menerapkan imajinasi pembuatan film, ini masih akan dianggap sebagai delusi, dan tetap saja terjadi dalam realitas kita," bunyi petisi Asosiasi untuk Krisis dan Pemulihan Industri Film.
"Bagi orang Korea di industri film, Yoon Suk Yeol bukan lagi presiden Korea, tetapi hanya seorang penjahat."
Pemungutan suara pemakzulan, yang berlangsung Sabtu malam, tidak lolos karena mosi tersebut ditolak karena tidak cukup banyak anggota yang berpartisipasi dalam pemungutan suara.
Anggota parlemen yang mendukung Yoon, yakni Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP) memboikot sidang.
Sehingga, voting terkait deklarasi darurat militer Yoon hanya mengumpulkan 195 suara alias di bawah ambang batas 200 suara yang dibutuhkan. Mosi pemakzulan sang presiden pun otomatis gagal.
Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12) malam, tetapi mencabutnya enam jam kemudian setelah pemungutan suara bulat di Majelis Nasional serta protes publik yang keras.
Keadaan darurat militer, yang dimaksudkan untuk digunakan selama keadaan darurat ketika pemerintah tidak dapat berfungsi, menempatkan militer dalam kendali sementara dan membatasi kebebasan demokratis.
Sementara itu, mantan menteri pertahanan (menhan) Korea Selatan Kim Yong Hyun ditangkap imbas gaduh deklarasi darurat militer yang ditetapkan Presiden Yoon Suk Yeol.
Kim kabarnya diringkus pada akhir pekan ini waktu setempat. Mantan menhan itu dianggap berperan dalam pengumuman darurat militer yang membuat Korea Selatan chaos.
(chri)