Puluhan lukisan karya seniman Yos Suprapto akhirnya resmi diturunkan pada Senin (23/12). Lukisan-lukisan ini telah menjadi sorot perhatian dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan laporan detikpop, Yos Suprapto telah menunggu di lokasi Galeri Nasional Indonesia, Jakarta sejak siang tadi.
Yos dilaporkan sempat menyambangi pos satpam untuk meminta kunci. Namun, kunci dipegang oleh Penanggungjawab Galeri Nasional Indonesia Jarot Mahendra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yos akhirnya masuk ke dalam ruang pamer Gedung A Galeri Nasional Indonesia ditemani oleh Jarot Mahendra pada sekitar pukul 18.00 WIB. Bersama tim manajemennya, mereka mulai menurunkan lukisan-lukisannya satu per satu.
Lukisan-lukisan tersebut diturunkan dan bakal dibawa pulang ke kota asalnya Yogyakarta.
"Ini semuanya akan diturunkan. Tapi karena kita tahu mobil boks-nya kecil dan hanya bisa mengambil apa yang bisa kami ambil, dengan packing seperti halnya datang ke sini, supaya tidak mengalami kerusakan," ujar Yos kepada awak media.
Yos juga mengatakan, mediasi antara dirinya, Galeri Nasional Indonesia, dan mantan kurator Suwarno Wisetrotomo belum mencapai kesepakatan yang diinginkannya.
"Saya, sebagai seniman, GNI, mantan kurator belum menemukan titik temu. Jadi tidak bisa dilanjutkan," ujarnya.
Dari hasil mediasi terakhir, Yos kemudian memulangkan karya-karyanya ke Yogyakarta.
Pemulangan karya-karya ini dilakukan usai Yos menyatakan bakal mengambil langkah hukum buntut pembatalan pameran tersebut.
Diberitakan sebelumnya, pameran lukisan bertajuk Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan yang rencananya bakal berlangsung di Galeri Nasional Indonesia tiba-tiba dibatalkan.
Kala itu, kurator Suwarno Wisetrotomo meminta 5 dari 30 lukisan untuk diturunkan. Kelimanya berkaitan dengan sosok yang sangat populer di masyarakat Indonesia.
Galeri Nasional Indonesia berkilah pameran harus ditunda karena kendala teknis yang tidak bisa dihindari.
Sementara Suwarno Wisetrotomo mengatakan, ada dua karya Yos yang dianggap menggambarkan opini pribadi sang seniman atas praktik kekuasaan yang dinilai tak sesuai dengan tema pameran.
Kritik atas batalnya pameran Yos Suprapto pun berdatangan dari berbagai pihak.
(asr/asr)