Salah satunya adalah saat jumpa media, Abidzar mengaku hanya menyaksikan sebagian episode pertama dramanya dan kemudian memutuskan tak menyaksikan lebih lanjut karena ingin mengembangkan karakternya sendiri.
Padahal Abidzar memerankan versi Indonesia dari karakter pria utama cerita tersebut yang dalam versi drakor bernama Kang Tae-moo (Ahn Hyo-seop). Sementara lawan mainnya, Ariel Tatum, mengaku menyaksikan versi drama sebelum berakting sebagai karakter utama kisah itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Abidzar juga menjadi sasaran kritik lantaran dalam sebuah siniar menilai para penggemar tersebut "fanatik". Kata tersebut terbilang sensitif bagi penggemar hallyu karena dinilai sebagai stereotipe dan melecehkan.
Belum lagi Abidzar dalam sebuah siniar menyampaikan ia tidak peduli dengan protes dan kritikan yang datang mengenai dirinya, bahkan dengan gamblang menyatakan para pengkritik "enggak bakal diundang nanti di premier".
Tak lama, Falcon dan Abidzar menyampaikan pernyataan terbuka dan meminta maaf terkait kontroversi yang ada. Namun ternyata itu dinilai tak cukup tulus oleh para penggemar, mengingat Falcon membahas kontribusi jumlah kru di balik film tersebut.
"Kenapa penonton harus mikirin 20 Seniman & 100 kru kalo 1 orang aktornya ngga bisa mikirin mereka?" kata seorang penggemar.
"Ga dimaafkan. Aku fanatik soalnya. Aku boikot aja," kata yang lain.
"heol~sepertinya mereka takut film nya tidak ada yg menonton," kata yang lain.
"maless nonton, aktor lu BAD ATTITUDE," timpa yang lain.
"Male lead-nya tiap diwawancara makin blunder, makin blunder. Damage has been done..." kata penggemar lainnya.
"Sebenernya bukan karena gak nnton doang sih. Perkataan pemain utama lelaki yang kesannya menganggap fans kdrama itu fanatik sekali terhadap korea padahal tdk semua seperti itu. Seharusnya beliau itu "mendekati" kami, karena mayoritas yg akan nonton pasti adalah kdrama lovers yg penasaran jika ini di remake oleh Indonesia. Jadi ini terkesan malah "menjauhi" kami hehe cmiiw yaa," kata yang lain.