Mengenal Pernikahan Arwah dalam Tradisi Masyarakat Cina

CNN Indonesia
Rabu, 05 Mar 2025 17:30 WIB
Mengenal pernikahan arwah atau ghost marriage yang sudah jadi tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi masyarakat Cina.
Ilustrasi. Mengenal pernikahan arwah atau ghost marriage yang sudah jadi tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi masyarakat China. (iStockphoto/yotananchankheaw)

Pencarian calon pasangan

Pernikahan arwah bisa terjadi dalam beberapa kondisi, salah satunya adalah pasangan yang meninggal sebelum atau sesudah bertunangan. Orang tua mereka kemudian menggelar upacara pernikahan dan menguburkan mereka bersama-sama.

Kondisi kedua adalah melibatkan individu yang tidak bertunangan dan tidak saling mengenal semasa hidup, tetapi dijodohkan setelah mereka meninggal melalui makcomblang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernikahan arwah biasanya dilakukan keluarga yang mampu bahkan kaya raya. Hal itu dikarenakan mereka perlu membayar tinggi makcomblang untuk bisa menemukan pasangan yang pas bagi arwah keluarga mereka.

Pasangannya bisa arwah juga atau manusia yang masih hidup. Ketika mendapatkan pasangan yang masih hidup, keluarga juga harus memberikan warisan atau uang bagi orang itu untuk membiayai pernikahannya lagi di masa mendatang.

Dalam pernikahan arwah tidak ada perceraian, sehingga jika pasangan yang masih hidup ingin menikah lagi, mereka bisa melakukannya jika mau asalkan pasangannya mendatang juga bisa memberikan hormat kepada arwah.

Liu, Q. dalam buku Forum on Folk Culture pada 2009 mencatat bahwa pernikahan sesama arwah yang sebelumnya gratis, kini nilainya sama dengan ketika menikahkan dengan manusia hidup.


Berdasarkan penelusurannya, pernikahan arwah dengan arwah berkisar dari RMB1.125 hingga RMB135 ribu, dengan rata-rata RMB23.913 atau senilai Rp53,9 juta dengan nilai tukar saat ini RMB1=Rp2.258,07.

Sebagaimana ditulis oleh Liu pada 2009, di 'pasar' pengantin hantu, harga mayat juga bergantung pada usia, jasad kering atau basah, dan jenis tubuh, seperti luka, bagian tubuh utuh atau hilang, atau dalam keadaan membusuk.

Ada pula yang mencoba peruntungan dengan cara keluarga menuliskan detail, seperti detail kelahiran, nama dari anak mereka yang telah meninggal, dan menaruhnya dalam amplop merah.

Mereka kemudian meletakkan amplop itu di tempat-tempat random, seperti di lantai atau jalanan dan percaya bahwa siapa pun yang mengambil amplop itu adalah jodoh dari arwah anak mereka.

Orang yang mengambil amplop itu langsung disebut sebagai menantu dan rata-rata menyetujui permintaan keluarga karena sama-sama memahami hal itu adalah takdir mereka.

Prosesi pernikahan arwah

Upacara pernikahan arwah sama dengan pernikahan manusia pada umumnya, pihak keluarga bertukar hadiah, seperti kue, pakaian dalam berbagai ukuran serta jenis, begitu pula dengan uang.

Namun, yang membedakannya adalah, calon pengantin yang telah meninggal ditaruh di tempat tidurnya, dan rangkaian upacara dipersingkat karena jenazah harus melalui upacara pemakaman setelahnya.

Bila sudah terlalu lama, arwah yang akan dinikahkan juga bisa direpresentasikan melalui boneka atau patung yang terbuat dari bambu, kertas berwarna, atau kain yang dibalut dengan pakaian pengantin, begitu pula dengan calon pasangannya.

Sebagian besar upacara dan ritual pernikahan yang dilakukan sama seperti adat istiadat perkawinan masyarakat Cina pada umumnya.

Marry My Dead Body. Hsu Kuang Han (許光漢) in Marry My Dead Body. Cr. Courtesy of Netflix © 2023Ilustrasi pernikahan arwah dengan manusia seperti dalam film Marry My Dead Body (2023).  (Courtesy Of Netflix/Lee Hsin Che [李欣哲])

Ilustrasi pernikahan hantu atau ghost weddings dalam film The House That Never Dies (2014). (China Film Group Corporation via IMDb)Ilustrasi pernikahan hantu atau ghost marriage dalam film The House That Never Dies (2014). (China Film Group Corporation via IMDb)

Pengantin yang meninggal diperlakukan seolah-olah dia masih hidup dan berpartisipasi dalam prosesi tersebut. Pengantin perempuan akan 'diberi makan' di pesta pernikahan di pagi hari, 'diundang' masuk dan keluar dari kereta, dan 'kedatangannya' diumumkan di rumah mempelai pria.

Satu perbedaan yang dapat diamati dalam pernikahan hantu adalah bahwa tablet leluhur almarhum akan ditempatkan di dalam patung. Di akhir upacara, tablet tersebut ditempatkan bersama tablet lain dari keluarga mempelai pria.

Setelah upacara, sang pasangan --yang biasanya laki-laki masih hidup-- akan mengambil sepasang sepatu milik pasangan yang sudah meninggal, untuk ditaruh tempat penghormatan bagi pasangannya itu saat kembali ke rumah.

Kedua keluarga itu disebut akan menjadi mertua dan menantu, seperti dalam hubungan mertua, besan, dan menantu pada umumnya di masyarakat.

(chri)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER