Aktor Senior Subarkah Hadisarjana Meninggal Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 11 Mar 2025 13:20 WIB
Aktor senior yang juga seniman tata rias dan efek, Subarkah Hadisarjana, meninggal dunia dalam usia 66 tahun.
Aktor yang juga seniman tata rias dan efek senior Subarkah Hadisarjana meninggal dunia dalam usia 66 tahun. (Tangkapan layar instagram @subarkah5)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aktor senior Subarkah Hadisarjana meninggal dunia pada Selasa (11/3). Ia meninggal dalam usia 66 tahun setelah sempat sakit selama beberapa waktu.

Kabar duka itu dibagikan Rangga Riantiarno, putra mendiang Nano Riantiarno yang juga kerabat dekat Subarkah di industri seni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selamat jalan, Om Barkah @subarkah5. Sebuah kehormatan wajahku jadi salah satu kanvas wadah ekspresi artistik Om Barkah selama sekian tahun," tulis Rangga melalui akun Instagram @rangamaru, Selasa (11/3).

"Sebuah kehormatan juga bisa beradegan satu panggung, terutama di Republik Cangik (2014). Terima kasih banyak untuk semua obrolan sarat ilmunya," sambungnya.

Sehari sebelum berpulang, Subarkah masih dirawat di Rumah Sakit Medika Cisalak. Kabar ini juga sempat dibagikan Rangga melalui unggahan media sosial.

[Gambas:Instagram]



Ia mengunggah foto yang menampilkan Subarkah berbaring di rumah sakit dan tengah dibesuk kerabat hingga sanak saudara.

"Menjenguk Om Subarkah Hadisarjana di RS Sentra Medika Cisalak. Minggu, 9 Maret 2025," tulis Rangga.

CNNIndonesia.com sudah meminta izin kepada Rangga untuk mengutip unggahan tersebut.

[Gambas:Instagram]

Subarkah merupakan seniman kelahiran Pare, Kediri, pada 25 Juni 1958. Ia menghabiskan hidupnya di dunia seni dengan menjadi aktor film, aktor teater, pelukis, hingga penata rias.

Ia tercatat membintangi sejumlah film layar lebar yang tersebar dari era 1990-an hingga 2010-an. Beberapa di antaranya, yakni Gonta Ganti (1990), Makelar Kodok Untung Besar (1990), Kafir (2002), Petualangan 100 Jam (2004), hingga Get Married 3 (2011).

Subarkah juga membintangi beberapa sinetron populer, seperti Pelangi di Hatiku (1993), Si Doel Anak Sekolahan (1994), Akal-Akalan (1996), hingga Sok Kenal Sok Dekat (2003).

Namun, jauh sebelum itu, ia sudah aktif di dunia seni dengan terlibat dalam berbagai pementasan Teater Populer era 1960-an. Ia kemudian aktif di Teater Koma yang menjadi pertemuan Subarkah dengan Nano dan Ratna Riantiarno.

Perjalanan di dunia teater membawa Subarkah ikut tampil bersama Teater Kecil di Filipina, Malaysia, dan Singapura. Mereka mementaskan Ozon dan Sumur Tanpa Dasar.

[Gambas:Instagram]



[Gambas:Instagram]



[Gambas:Instagram]



Pementasan itu juga melenggang hingga menuju empat kota di Amerika Serikat lewat program Kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat (KIAS).

Di sisi lain, Subarkah turut menjadi penata rias dalam berbagai pertunjukan dan produksi film, seperti Pengkhianatan G30S/PKI (1982).

Di luar dunia seni, Subarkah aktif menjadi dosen di Institut Kesenian Jakarta. Ia pun pernah menduduki berbagai jabatan penting di IKJ, seperti Wakil Rektor hingga Wakil Dekan Fakultas Seni Rupa.

(frl/end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER