Pemerintah Kota Bontang, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), terus mematangkan peta potensi investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dalam menyusun peta potensi tersebut, DPMPTSP menggandeng tim ahli dari Universitas Mulawarman melalui Unit Layanan Strategis Pembangunan Sumber Daya Berkelanjutan (ULS-PSDB).
Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur mengatakan bahwa penunjukkan tim ahli dari Unmul karena mereka merupakan tim independen, paham dan berpengalaman dalam penyusunan potensi investasi daerah. Kolaborasi ini untuk menggali sektor-sektor unggulan yang layak dikembangkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi di kawasan industri Kelurahan Bontang Lestari.
"Secara umum, laporan ini mengulas soal apa saja bisa digarap di Bontang, bagaimana valuasi ekonominya, dan apa saja kebutuhan yang dibutuhkan guna mendukung industri," tuturnya.
Selain itu, keberadaan peta potensi investasi juga akan memudahkan pemerintah jika ingin mempromosikan Bontang ke calon-calon investor. Sehingga mereka bisa langsung tahu peluang apa saja yang tersedia di Bontang, dan jika berminat bisa langsung berinvestasi.
"Laporan ini agar menarik minat investor sehingga mereka juga tahu apa saja investasi yang punya valuasi bagus di Bontang," tegasnya.
Selain itu, sistem perizinan investasi di Bontang kini sudah bisa dilakukan secara online, sehingga mempermudah dan mempercepat prosesnya. Dengan perizinan secara online DPMPTSP menjamin investor mendapat keuntungan investasi.
"Kita lakukan seperti memberikan kemudahan pelayanan, bagaimana memberikan jaminan bahwa ketika investor menanamkan modalnya di Bontang juga mendapat keuntungan," kata Aspiannur.
Ketua ULS-PSDB Unmul, Rahcmad Budi Suharto memimpin kajian terkait potensi investasi di Kawasan Bontang Lestari. Koordinator Program Doktor Ilmu Ekonomi Unmul tersebut mengatakan, melalui kajian pihaknya dapat mengidentifikasi sejumlah sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, sehingga dapat mendukung perekonomian daerah dan menarik minat investor.
Berikut tujuh sektor utama yang menjadi fokus pengembangan hasil kajian ULS-PSDB Unmul di Kawasan Bontang Lestari:
1. Budidaya Hasil Laut
Kota Bontang memiliki wilayah laut yang luas. Salah satu peluang besar yang dapat dikembangkan adalah budidaya rumput laut, yang berpotensi menghasilkan karagenan untuk industri farmasi dan kosmetik. Selain itu, industri pengalengan ikan juga memiliki prospek jangka panjang untuk menopang ekonomi daerah.
Data BPS menunjukkan bahwa produksi perikanan budidaya laut di Kecamatan Bontang Selatan meningkat pada 2021, mencapai 2.638 ton. Kawasan Bontang Lestari yang nantinya akan memiliki pelabuhan laut juga menjadi lokasi strategis untuk pengolahan hasil laut.
2. Pengolahan Karet Alam
Karet alam, yang banyak ditemukan di Kalimantan Timur, juga menjadi potensi yang bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Produk karet seperti ban, sepatu, dan alat olahraga memiliki permintaan yang terus berkembang.
Kawasan Bontang Lestari menyediakan lahan untuk pengolahan dan pengepakan karet yang akan menjadi peluang besar bagi para investor di industri ini.
3. Pergudangan
Kawasan Bontang Lestari juga menawarkan peluang investasi di sektor pergudangan, yang memainkan peran penting dalam sistem supply chain. Pemerintah Kota Bontang telah menyiapkan lahan seluas 442,42 hektar untuk pembangunan kawasan pergudangan yang akan meningkatkan pendapatan dan memenuhi kebutuhan distribusi barang.
4. Real Estate
Dengan kawasan yang luas dan rendahnya kepadatan penduduk, kawasan Bontang Lestari memiliki potensi besar untuk pengembangan perumahan atau real estate. Terletak dekat dengan pusat pemerintahan, area ini ideal untuk dibangun tempat tinggal bagi pegawai dan warga yang bekerja di sektor publik.
5. Produksi dan Pengolahan Garam
kawasan Bontang Lestari juga memiliki potensi besar dalam produksi dan pengolahan garam laut yang dibutuhkan dalam berbagai industri, mulai dari pangan hingga farmasi. Berbatasan langsung dengan Selat Makassar, kawasan ini sangat strategis untuk pengolahan garam.
6. Industri Turunan Soda Ash
Pembangunan pabrik soda ash oleh PT Pupuk Kalimantan Timur pada 2026 akan memacu industri turunannya, seperti pabrik deterjen, kaca, dan keramik. Kawasan Bontang Lestari telah disiapkan untuk menampung pabrik-pabrik produk turunan tersebut, membuka peluang bagi industri terkait.
7. Sarana Olahraga dan Rekreasi
Kawasan ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pusat sport tourism, dengan fasilitas seperti Stadion Taman Prestasi dan Gedung Olahraga yang dapat dijadikan pusat pembinaan atlet muda. Selain itu, wisata alam dan rekreasi, seperti kolam renang dan pemancingan juga dapat meningkatkan daya tarik kawasan ini.
Analisis SWOT: Kekuatan dan Tantangan
Hasil kajian juga mengidentifikasi beberapa kekuatan utama kawasan ini seperti keberagaman potensi industri dan ekonomi, serta sektor pariwisata. Namun, beberapa tantangan masih perlu dibenahi, antara lain keterbatasan infrastruktur dan masih minimnya partisipasi UMKM lokal, terutama di kalangan pemuda.
"Jika berbicara tentang Bontang Lestari, kawasan industri ini masih dalam rencana jangka panjang dan membutuhkan modal investasi besar. Hilirisasi juga harus diperhatikan. Lahan yang digunakan juga belum sepenuhnya dibebaskan dari masyarakat," ujar Rahcmad.
Ia menambahkan Pemkot Bontang juga sebaiknya lebih aktif dalam mengelola aset daerah dan mempercepat proses yang melibatkan berbagai dinas terkait seperti Dishub, PT. KIB, Baperida, dan lainnya.
"Investasi di kawasan ini sangat aman karena kenyamanan yang diberikan dan regulasi yang jelas," tambahnya.
Dengan berbagai peluang investasi di sektor industri, pertanian, dan pariwisata, kawasan Bontang Lestari memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian lokal. Dengan perbaikan infrastruktur dan peningkatan kolaborasi antara pemerintah dan investor, kawasan ini bisa menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kaltim.
(adv/adv)