"Saya tidak berbicara soal guru agama atau para ulama yang mulia dan suci kemudian jadi sesat, tetapi cuma memaparkan kisah sekelompok orang beragama yang telah sesat," lanjutnya.
"Saya tak berniat menjatuhkan Islam, karena saya sendiri seorang muslim. Saya juga tidak punya niat menjatuhkan ulama mana pun. Saya menghormati ilmu dan akhlak mereka," paparnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, Erma yang sudah menulis berbagai drama serial televisi itu mengatakan dirinya selalu punya tujuan saat menulis sebuah kisah.
Baginya, kasus pemerkosaan yang terjadi dan diberitakan setiap hari dan kemudian ia bawa ke serial televisi adalah penggambaran masyarakat yang semakin sakit.
Erma juga menganggap berbagai serial yang dinilai kontroversial tersebut, termasuk Bidaah, adalah caranya untuk ikut mengingatkan masyarakat akan situasi yang sebenarnya terjadi di tengah-tengah mereka.
"Saya ingin melakukan sesuatu yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat." kata Erma.
![]() |
Bidaah sebelumnya dilaporkan memecahkan rekor. Serial web asal Malaysia ini dilaporkan sudah ditonton lebih dari 2,5 miliar views dan menjadi drama nomor satu di Viu Malaysia dan Indonesia.
Dilaporkan Viu Malaysia pada Rabu (9/4), angka tersebut didapat dari platform digital dan media sosial layanan streaming tersebut hingga 6 April 2024.
Capaian Bidaah ini melonjak dua kali lipat hanya dalam tiga hari. Pada 3 April, serial ini dilaporkan tembus lebih dari 1 miliar views.
Perolehan melonjak ini juga ditengarai lantaran Bidaah menayangkan tiga episode terakhirnya pada 5 April 2025. Total, serial ini memiliki 15 episode yang sudah tayang sejak 6 Maret 2025.
Serial Bidaah mengisahkan tentang sebuah sekte sesat yang dipimpin oleh seseorang yang mengaku sebagai Imam Mahdi, juru selamat muslim pada akhir zaman.
Bidaah kemudian viral di media sosial setelah sang karakter utama, Walid Muhammad Mahdi Ilman, ramai dibicarakan netizen baik di kolom komentar berbagai unggahan hingga dijadikan parodi.