Kim Kardashian Beri Kesaksian dalam Sidang Perampokan di Paris 2016

CNN Indonesia
Rabu, 14 Mei 2025 14:00 WIB
Kim Kardashian memberikan pernyataannya sebagai saksi dan korban dalam sidang perampokan yang ia alami di Paris pada 2016.
Kim Kardashian memberikan pernyataannya sebagai saksi dan korban dalam sidang perampokan yang ia alami di Paris pada 2016. (REUTERS/Piroschka Van De Wouw)

Penata gaya Kim Kardashian, Harouche, sebelumnya bersaksi di persidangan bahwa ia terbangun karena suara perampokan tersebut. Namun ia memilih untuk mengunci diri di kamar mandi dan menghubungi pengawal Kourtney dan Kardashian, Pascal Duvier.

Kala perampokan tersebut terjadi, para pengawal Kardashian sedang keluar meninggalkan lokasi penginapan untuk menggelar acara. Saat Duvier tiba di hotel, katanya saat bersaksi di persidangan pekan lalu, ia mendapati Kim Kardashian menangis histeris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mendengar Kim melompat menuruni tangga. Dia masuk ke kamar saya dan kakinya dibalut lakban," papar Harouche dalam persidangan. "Dia berteriak dan terus berkata: 'Kita harus keluar dari sini. Apa yang harus kita lakukan jika mereka kembali? Kita sepertinya harus lompat keluar jendela.'"

"Malam itu mengubah hidup Kim selamanya," kata Harouche. "Saya pernah melihatnya berduka, melalui perceraian, masa-masa terburuk. Namun saya belum pernah melihatnya seperti itu."

Pada akhir kesaksian Kim Kardashian, hakim ketua membacakan surat yang ditulis oleh Aomar Aït Khedache yang diduga sebagai dalang perampokan tersebut. Surat itu ditulis pria yang kini berusia 68 tahun dan tuli sebagian itu kepada Kim Kardashian.

Surat tersebut berisikan permintaan maaf atas trauma yang sudah dibuat mereka kepada Kim Kardashian. "Saya ingin datang kepada Anda sebagai manusia dan berkata betapa saya menyesali tindakan saya," tulisnya.

CNN melaporkan Kim Kardashian terlihat terharu dengan surat tersebut. Kim juga mengatakan dirinya "memaafkan" Khedache, "tetapi itu tidak mengubah emosi, perasaan, dan trauma."

Persidangan ini dijadwalkan berlangsung hingga 22 Mei, dan keputusan akan diberikan pada 23 Mei 2025. Para perampok yang terdiri dari sembilan pria dan satu perempuan yang kini berusia 35-78 tahun itu menghadapi tuntutan perampokan bersenjata, penculikan, dan konspirasi.

Delapan dari mereka menyangkal terlibat, sementara dua orang mengaku bersalah atas beberapa tuduhan.

(end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER