Jakarta, CNN Indonesia --
Gowok: Kamasutra Jawa menjadi salah satu film yang tayang pada akhir pekan ini. Film ini akan menampilkan sebuah kisah dari profesi yang sudah ada lama dalam budaya Jawa, tapi menghilang seiring perkembangan zaman.
Gowok: Kamasutra Jawa mengisahkan perjalanan seorang gowok bernama Ratri. Ia merupakan anak angkat dari seorang gowok masyhur bernama Nyai Santi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gowok merupakan pekerjaan yang dilakoni seorang perempuan dalam budaya dan masyarakat Jawa berupa mengajarkan laki-laki yang akan menikah soal cara membahagiakan istrinya kelak.
Pekerjaan gowok ini diyakini merupakan hasil akulturasi dari China dan sudah eksis dalam masyarakat Jawa sejak abad ke-15. Tujuan dari para gowok ini adalah menjadikan murid laki-laki mereka "lelananging jagad" atau "pria yang tak ada tandingannya."
Namun dalam menjadi seorang gowok, Ratri rupanya memiliki kisah yang menyayat hati. Luka masa lalu itu kemudian muncul kembali dan membuat dirinya berniat membalaskan dendam.
Gowok: Kamasutra Jawa digarap oleh Hanung Bramantyo. Hanung juga terlibat dalam penulisan naskah bersama Aci dan ZZ Mulja Salih. Film ini dibintangi Lola Amaria, Alika Jantinia, Devano Danendra, Raihaanun, Reza Rahadian, dan Djenar Maesa Ayu.
 Gowok: Kamasutra Jawa mengisahkan perjalanan seorang gowok bernama Ratri. Ia merupakan anak angkat dari seorang gowok masyhur bernama Nyai Santi. (dok. MVP Pictures/Dapur Film via IMDb) |
Berikut 5 hal yang perlu diketahui sebelum menyaksikan Gowok Kamasutra Jawa:
1. Film untuk 21 tahun ke atas
Sesuai dengan tema besarnya, film Gowok: Kamasutra Jawa akan mengisahkan pekerjaan kuno yang berkaitan dengan seksualitas. Maka dari itu, sejak awal, film ini sudah mengingatkan bahwa film ini untuk penonton berusia 21 tahun ke atas.
Penetapan itu juga bukan tanpa alasan. Hanung akan menampilkan sejumlah konten dan cerita yang memang sepantasnya disaksikan hanya oleh penonton orang dewasa, terutama suami-istri. Tentu saja, penyajiannya masih akan disesuaikan.
2. Drama-thriller
Gowok: Kamasutra Jawa pada dasarnya adalah film drama. Namun Hanung bersama dua penulis lainnya tak sungkan untuk menampilkan berbagai ketegangan yang cukup bikin berdebar.
Hanung juga menjanjikan sedikit aksi thriller yang cukup intens dalam Gowok: Kamasutra Jawa. Intensitas itu juga akan disampaikan Hanung dalam berbagai cerita, mulai dari kisah di atas ranjang, hingga harus berlumuran darah.
Lanjut ke sebelah..
3. Berlatar dari pra hingga pasca Indonesia merdeka
Gowok: Kamasutra Jawa akan mengambil kisah hingga tiga dekade. Dimulai dari prakemerdekaan Indonesia pada 1930-an, kemudian saat Indonesia merdeka pada pertengahan 1940-an, bergeser lagi ke pertengahan dekade 1960-an.
Dalam rentang cerita tiga dekade tersebut, Hanung berpusat pada kawasan Bumirejo, Kebumen, Jawa Tengah, dan sekitarnya. Hanung juga menyertakan unsur budaya, kelas sosial, dan bahasa yang digunakan di kawasan itu pada masa tiga dekade tersebut.
Maka dari itu, jangan heran sebagian dialog yang digunakan dalam film ini adalah bahasa Ngapak, serta menyebut sejumlah istilah pembagian administrasi wilayah pada saat itu. Hanung pun membawa sejumlah kisah yang menggambarkan polemik sosial politik di Indonesia pada tiap dekade tersebut.
[Gambas:Photo CNN]
4. Trigger warning
Salah satu sebab lain mengapa Gowok: Kamasutra Jawa sepatutnya disaksikan penonton berusia lebih dari 21 tahun adalah, karena mengandung sejumlah adegan kekerasan yang memungkinkan memicu trauma.
Sejumlah adegan tersebut adalah kekerasan fisik, darah, penggunaan senjata tajam dan api, bunuh diri, hingga pelecehan seksual. Maka dari itu, perlu kebijakan penonton saat menyaksikan film ini.
5. Skandal
Meski begitu, cerita Gowok: Kamasutra Jawa dijanjikan berjalan penuh dengan kejutan. Selama 124 menit, Hanung Bramantyo membawa penonton mengarungi kisah Ratri selama tiga dekade yang penuh drama, intrik, seksualitas, budaya, hingga skandal.
Selain itu, film ini juga dibintangi berbagai aktor yang piawai berakting, baik dalam film dan teater, seperti Lola Amaria, Raihaanun, Reza Rahadian, Donny Damara, dan Djenar Maesa Ayu.
Film ini juga jadi momen reuni Reza dan Raihaanun setelah terakhir kali bertemu di Layangan Putus the Movie pada 2023. Gowok: Kamasutra Jawa juga menjadi comeback Lola Amaria di depan kamera layar lebar sebagai aktris sejak Kisah 3 Titik (2013).
[Gambas:Video CNN]