Mantan jaksa federal Neama Rahmani yakin Sean "Diddy" Combs akan dibebaskan dari dakwaan perdagangan seks, dakwaan paling serius yang dihadapi P Diddy dalam persidangan federal.
Rahmani yang juga komentator hukum itu ragu juri akan menjerat P Diddy dengan satu dari dua dakwaan perdagangan seks karena standar tinggi yang diperlukan untuk membuktikan kekerasan, penipuan, atau pemaksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembela jelas membuat argumen yang cukup kuat bahwa semua ini dilakukan atas dasar suka sama suka," kata Rahmani seperti diberitakan People pada Selasa (1/7).
Juri telah mencapai vonis atas empat dari lima dakwaan terhadap P Diddy, dengan detail dua dakwaan perdagangan seks dan dua dakwaan pengiriman untuk terlibat dalam prostitusi.
Namun, mereka masih menemui jalan buntu pada satu dakwaan pemerasan.
Dakwaan itu, kata Rahmani, dapat bergantung pada apakah juri setuju bahwa ada usaha kriminal yang lebih luas, bahkan jika mereka tidak menemukan P Diddy bersalah atas perdagangan seks.
"Anda bisa melakukan pemerasan dengan tindakan lain, seperti distribusi narkoba," jelasnya, seraya menambahkan bahwa "dalam beberapa hal, pemerasan lebih mudah dibuktikan daripada perdagangan seks."
Ia menambahkan bahwa jika juri akan mencapai putusan penuh, kemungkinan besar itu akan segera terjadi.
"Jangan pernah meremehkan kekuatan akhir pekan tiga hari," kata Rahmani, merujuk pada hari libur 4 Juli mendatang. "Kami memotivasi 12 orang asing ini (juri) untuk bertindak bersama."
Putusan untuk dakwaan lainnya belum dibacakan di pengadilan.
Lebih dari 30 saksi bersaksi selama persidangan selama beberapa pekan, termasuk mantan pacar P Diddy yang jadi saksi utama jaksa penuntut Casandra "Cassie" Ventura dan rapper Kid Cudi.
Selama persidangan, jaksa menuduh P Diddy memaksa Cassie dan perempuan lain yang bersaksi dengan nama samaran "Jane," untuk ikut sesi seks yang dipicu narkoba yang disebut sebagai freak off atau hotel nights.
P Diddy juga dituduh menjalankan usaha kriminal dengan bantuan staf dan lingkaran dalamnya yang melakukan kejahatan termasuk pembakaran, penyuapan, dan penculikan.
"Terdakwa menggunakan kekuasaan, kekerasan, dan rasa takut untuk mendapatkan apa yang diinginkannya," kata Asisten Jaksa AS Christy Slavik selama argumen penutup, Associated Press melaporkan.
"Ia mengira ketenaran, kekayaan, dan kekuasaannya menempatkannya di atas hukum."
P Diddy, katanya, meminta bantuan "lingkaran dalam yang dekat dan sejumlah kecil staf pribadi, yang menjalankan misi mereka untuk memenuhi setiap keinginan terdakwa, mempromosikan kekuasaannya, dan melindungi reputasinya dengan segala cara."
Pengacara pembelanya berpendapat bahwa P Diddy tidak bersalah atas semua tuduhan terhadapnya.
"Kembalikan dia kepada keluarganya, yang telah menunggunya," kata pengacara Marc Agnifilo, menurut AP.
Selama persidangan, juri juga diperlihatkan video P Diddy mengejar, menyerang, dan melakukan kekerasan terhadap Cassie di lobi hotel Los Angeles pada 2016. Ia menduga menyerang setelah Cassie mencoba melarikan diri dari sesi Freak Off.
P Diddy pun menolak untuk bersaksi selama persidangan.
(chri)