Indonesian AID: Perkuat Diplomasi Ekonomi untuk Ketahanan Nasional

Advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 09 Jul 2025 00:00 WIB
Indonesian AID: Perkuat Diplomasi Ekonomi untuk Ketahanan Nasional
(dok Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Langkah Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional atau Indonesian AID mendukung kerja sama pembangunan internasional ke berbagai negara sahabat dinilai positif oleh kalangan akademisi.

Apresiasi antara lain datang dari Kepala Departemen Hubungan Internasional, Universitas Andalas, Apriwan.

"Langkah ini bukanlah sekedar aksi filantropi, melainkan bagian dari strategi besar diplomasi yang dijalankan pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Apriwan.

Diplomasi pembangunan ini sejalan dengan Asta Cita yang memuat delapan misi utama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Salah satu yang paling relevan, yaitu penguatan sistem pertahanan dan kemandirian bangsa, sejalan dengan program prioritas memperkuat pertahanan dan keamanan negara, serta pemeliharaan hubungan internasional yang kondusif.

Diplomasi kini menjadi bagian dari ekosistem strategis dalam pembangunan. Di sisi lain, Indonesia turut memperkuat pengaruh sebagai negara emerging power dengan peran aktif di forum regional maupun internasional seperti ASEAN, G20, serta keikutsertaan dalam BRICS.

Indonesian AID juga menjaga kepentingan nasional Indonesia di luar negeri melalui berbagai kerja sama pembangunan. Sebagai contoh, mendukung kerja sama pembangunan dengan sejumlah negara di Asia, Pasifik, dan Afrika, yang memperkuat pengaruh dan hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara di kawasan tersebut.

Kerja sama yang dilakukan berupa peningkatan kualitas SDM melalui beragam pelatihan dan beasiswa, infrastruktur, serta berbagai sinergi seperti di bidang kesehatan hingga ketahanan pangan. Tidak hanya memberi manfaat ke negara mitra, dukungan kerja sama itu juga membuka jalan diplomasi ekonomi dan perdagangan Indonesia.

"Menariknya, diplomasi pembangunan ini ternyata memiliki dampak positif ke dalam negeri. Ketika Indonesia memperkuat kerja sama teknologi, kesehatan, pangan, dan energi dengan negara mitra melalui Indonesian AID, secara tidak langsung kita juga membangun ketahanan nasional di sektor-sektor tersebut," papar Apriwan.

Direktur Utama Indonesian AID, Dalyono mengungkapkan bahwa upaya kerja sama pembangunan di berbagai sektor ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha melakukan penetrasi pasar potensial, sekaligus mendorong peningkatan ekspor dan penggunaan produk maupun teknologi Indonesia sehingga bisa masuk ke pasar negara-negara berkembang seperti di Asia, Pasifik, dan Afrika.

"Sebagai contoh adalah pendanaan untuk dukungan hibah vaksin Pentavalent produksi Biofarma ke Nigeria. Program ini diharapkan membuka pasar dan jejaring Biofarma di Kawasan Afrika. Demikian juga dengan pendanaan kegiatan pelatihan dan hibah produk dan teknologi Inseminasi Buatan produksi Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari yang kini telah merambah ke berbagai negara di Afrika," kata Dalyono.

Inisiasi program pengembangan SDM berupa pelatihan dan beasiswa The Indonesian AID Scholarship yang diberikan kepada calon pemimpin dari negara-negara sahabat juga diharapkan menciptakan jejaring global yang memiliki kedekatan emosional dan intelektual dengan Indonesia.

Hal ini dinilai sebagai bentuk soft power yang kuat. Bagi Indonesia sendiri, program ini dapat menambah environment internasional, mendorong perguruan tinggi dan para expertise dalam negeri meningkatkan reputasi dan daya saing di kancah global.

Melalui penguatan diplomasi politik, ekonomi, sosial budaya yang dilakukan oleh Indonesian AID, Indonesia menempatkan diri sebagai mitra strategis yang setara.

Di tengah arah diplomasi Prabowo-Gibran dengan Asta Cita sebagai acuan, peran Indonesian AID memberi makna baru bahwa kolaborasi dan kerja sama pembangunan internasional bisa menjadi strategi geopolitik yang kuat. Selain itu, pembangunan kemandirian bangsa juga bisa dilakukan lewat jejaring solidaritas global.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER